Ini akan jadi tulisan pertama
saya di tahun 2019. Sebelumnya selamat tahun baru untuk kita semua, semoga apa
yang kita harapkan dan rencanakan berjalan dengan baik di tahun ini. Tahun 2018
benar-benar berarti buat saya. Ya, meskipun setiap detik dalam hidup kita ini
selalu berarti. Maksud saya, tahun 2018 benar-benar penuh kejutan buat saya.
Mulai dari penyesalan, kebahagiaan, kehilangan, saya rasakan di tahun ini.
Coba saya ingat-ingat, awal tahun,
saat saya semester enam, seharusnya saya mengajukan skripsi di tahun itu, tapi
saya tidak lakukan., karena saat itu saya beranggapan saya ingin fokus untuk
magang. Di semester enam itu mulai dari awal bulan Februari hingga akhir bulan
Mei, saya menjalani perkuliahan saya sambil mengirimkan e-mail ke beberapa
perusahaan untuk magang. Akhirnya pada bulan Juni – September, saya magang di
majalah GADIS, bersama teman kuliah saya, Chalsy.
Magang di GADIS benar-benar
memberikan saya pelajaran yang sangat berarti. Bagaimana menjadi penulis,
wartawan, pengarah gaya, dan sebagainya. Di tiga bulan tersebut saya bertemu
dengan orang-orang baru dan saya sangat senang pernah mengenal mereka. Selain
bertemu senior, saya bertemu dengan teman-teman magang lainnya dan hingga saat
ini kami masih bertukar pesan.
Saya dekat dengan beberapa teman
magang lainnya yaitu Theyta, Juli, Kak Mel, dan Kak NIsa. Theyta, seorang teman
yang rasanya saya sudah kenal lama. Dia mengajarkan saya untuk lebih peka
terhadap sekililing. Bagaimana menjadi pribadi yang lebih perhatian dan
sebagainya.
Ada satu hal yang tidak akan
pernah saya lupakan dari magang di GADIS. Sebuah event yang benar-benar
mengubah saya hahaha. Saat itu ada konser kpop, entah siapa, saya sungguh tidak
peduli. Awalnya, tugas meliput itu diberikan untuk Theyta, tapi ia tidak bisa
hingga akhirnya senior memberikan tugas itu kepada saya. Satu hal yang
terlintas di kepala saya: “Hah? Ini siapa?”
Mau tidak mau tugas itu saya
laksanakan, 30 Juni 2018, salah satu hari bersejarah dalam hidup saya hahaha.
Saya datang untuk press conference terlebih dahulu, sebuah keadaan di mana
beberapa orang iri dengan saya karena bisa bertemu dengan para member secara
langsung dan sedekat itu. Mereka tidak tahu saja, bahwa saya mati-matian menghapal
nama member GOT7 tersebut. Saya menghapalnya melalui warna rambut, namun saat
mereka keluar, rambut mereka berwarna hitam semua, saya gila. Syukur ada Kak
Diza, public relation dari NET, memberi tahu nama member GOT7. Setelah saya
menonton konser, oh god, saya sangat menikmati konser itu. Setelah pulang dari
konser, saya memastikan diri saya untuk menjadi Ahgase dan membeli album
Lullaby. Padahal sebelumnya saya tidak pernah tertarik dengan apapun mengenai
Korea.
Kembali ke dunia perkuliahan,
semester tujuh ini saya mengerjakan skripsi dan magang. Namun saya mengutamakan
mengerjakan dan ujian magang. Seharusnya saya bisa mengerjakan
keduanya dengan baik asalkan saya mengatur waktu dengan baik juga. Ah, andai
saja. Saya pun memiliki target untuk seminar proposal di bulan Desember, tapi
kenyataan tidak berjalan sesuai harapan saya. Dosen saya libur bimbingan mulai
akhir Desember hingga awal Februari dan saya kehilangan seseorang yang sangat
berarti dalam hidup saya, nenek, yang mengharuskan saya pulang lebih awal ke
Jakarta.
Oh, iya, tahun ini saya juga
menjalankan apa pekerjaan sampingan, yaitu menulis untuk sebuah travel agent. Ah,
senangnya.
Yeah, it’s okay, saya harus
belajar menerima dan ikhlas. Saya bersyukur dengan apapun yang telah saya lalui
di tahun 2018.
Target saya di tahun 2019 ini,
terutama di semester delapan, studi saya selesai. Selamat tahun baru,
teman-teman! Semoga kesehatan, kebahagiaan, kasih dan sayang selalu menyertai kita semua.