Tampilkan postingan dengan label Movies & Books. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Movies & Books. Tampilkan semua postingan

Minggu, 23 Juni 2024

Review Novel Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan - Alexander Thian


Baca novel Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan karya Koh Alex ini seperti disuguhkan satu loyang kue favorit, yang sebelumnya dikasih per slice. Buatku, rasanya jadi jauh lebih menyenangkan dan nikmat! Mengikuti Koh Alex dari kelas 3 SMP dan sekarang usiaku 26 tahun, aku tahu beberapa potongan cerita di novel ini pernah kubaca di media sosialnya. Senang bukan main, aku bisa baca versi lengkapnya.

Tulisan Koh Alex itu punya magis tersendiri yang sampai hari ini aku kagumi. Berhasil bikin aku selalu baca sampai habis dan merasakan emosi di tulisan itu. Bercerita soal perjalanan hidupnya yang pernah melarat, merasa tidak dicintai Mamanya, hingga berhasil wujudkan mimpi untuk lihat Aurora borealis berkat semangat dari Papanya. Aku nangis berkali-kali karena sedih sekaligus terharu saat baca novel ini.

Aku rasa kalimat 'Hanya karena kamu mencintaiku, bukan berarti aku merasa dicintai olehmu.' bisa terjadi pada hubungan anak dan orang tua. Anak butuh validasi dan pengakuan orang tua, sedangkan orang tua bingung mengutarakan cintanya. Bagian Koh Alex bertemu dan mengonfrontasi Mamanya bikin aku sadar kalau memaafkan orang tua itu banyak manfaatnya. Membuka banyak pintu nikmat yang awalnya tertutup rapat.

Aku punya sedikit cerita soal ini. Dulu, Mamaku selalu mencari kesalahan kecil aku dan adikku. Cuma, kami berdua adalah anak yang keras kepala dan tidak senang diperlakukan seperti itu. Suatu hari kami bicara dengan lantang 'Ma, kalau mau ngobrol, enggak gitu caranya. Mama bisa tanya tadi kita punya kegiatan apa di sekolah. Bukan cari kesahalan yang enggak ada.'

Sejak hari itu, Mamaku berubah jadi lebih lembut. Sejak hari itu, aku sadar kalau banyak orang tua yang bingung untuk memulai obrolan dengan anaknya. Sejak hari itu, kutanya hal-hal kecil yang sebenarnya ada di depan mata. Sejak hari itu, kudengarkan semua cerita Mama dan Papa meskipun sudah diulang untuk kesekian kalinya.

Selain itu, rasanya seperti dipeluk dari jauh setelah baca novel ini. Sedang berada di titik terendah dan mau menyerah atas impianku yang segunung, aku diingatkan Koh Alex melalui tulisannya untuk terus memupuk dan membawa harapan ke mana pun aku melangkah. Prosesnya boleh jadi menyebalkan dan waktu terwujudnya juga belum tahu kapan, tapi jangan menyerah.

Soalnya, harapan yang dipupuk dan dibawa Koh Alex inilah yang bikin ia berhasil lihat Aurora Borealis di Islandia. Btw, rasanya seperti aku yang sedang melakukan perjalanan ini. Aku ikut merasakan takut saat Koh Alex tertahan di imigrasi, kebingungan cari hotelnya di Paris, keseruan main di tumpukan salju di Islandia, hingga motret orang di Belanda. The storytelling is a delightful mix of charm and humor, weaving a story that will keep everyone hooked and laughing!

Oh, ada satu pesan lagi dari novel Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan yang aku dapatkan. Sometimes fear is only in your head, and just face it. The more you deal with it, the more you realize that in the end, you will be okay.

So here is the review. I highly recommend this novel for those of you who carry a lot of things and your bag feels very full. There may be a lot of things you don't need to carry, like hatred towards yourself, your parents, and your life. Hopefully, after you read this novel, all hatred, miscommunication, and doubt will be reduced, so that your journey towards your goal will become easier and more enjoyable.

Shout out to Koh Alex for the warmth this novel offers!

  • Judul Buku: Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan
  • Penulis: Alexander Thian
  • ISBN: 9786230933004
  • Penerbit: Akhir Pekan Press
  • Halaman: 340

Minggu, 27 Februari 2022

Review Novel Tuesdays with Morrie - Mitch Albom

Tuesdays with Morrie
 
Gue memilih buku ini atas rekomendasi teman kuliah gue saat bertanya rekomendasi buku favorit teman-teman gue di Twitter. Ini adalah salah satu novel terbaik yang pernah gue baca. Tuesdays with Morrie karya Mitch Albom ini menjadi penerang di beberapa hari gue yang sangat suram. Menyadarkan gue bahwa hubungan yang dipunya itu harus dibangun sebaik-baiknya.

Novel ini mengajarkan gue untuk memvalidasi perasaan yang gue sedang rasakan. Dengan begitu, gue akan lebih mudah untuk mengambil langkah selanjutnya. Tuesdays with Morrie berisi soal percakapan Mitch Albom dan Morrie Schwartz, gurunya semasa kuliah, Gue belajar soal mencintai hingga melepaskan dari percakapan mereka. So, here is my review with spoilers in it.

Review Novel Tuesdays with Morrie

Kalian pasti pernah punya sosok guru yang menginspirasi semasa sekolah. Itulah yang terjadi dengan Mitch dan Morrie. Morrie adalah profesor sosiologi yang suka mempelajari tentang manusia dan Mitch menjadi salah satu muridnya. Saat lulus di 1979, Mitch memberikan hadiah kepada Morrie dan berjanji untuk selalu keep in touch. Namun, Man Proposes, God Disposes.

Di sisi lain, Mitch bekerja sebagai jurnalis dan hidupnya disibukkan dengan bekerja. Hingga suatu hari ia mendengar bahwa guru favoritnya menderita, ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit saraf yang memburuk seiring berjalannya waktu. Penderitanya akan kehilangan kemampuan motorik. Mitch pun mencoba untuk menghubungi dan bertemu dengan Morrie.

The most important thing in life is to learn how to give out love, and to let it come in. - Halaman 22

Ada 14 Selasa dalam cerita ini dan kalimat di atas adalah salah satu percakapan Morrie dan Mitch di Selasa pertama saat mereka membahas tentang dunia. Sebuah kalimat yang membuat isi kepala gue sunyi dan tenang seketika. Back then, I thought that I couldn't fall in love again because I had lost one. And of course I can still feel it, only if I let it in. I just should give it a try.

Gue pernah membahas tentang give out love ini di sini. Gue berjanji untuk belajar menunjukkan perhatian gue dengan baik ke orang-orang yang gue pedulikan. Because I know, sometimes we question someone's affection, sometimes we doubt someone's concern, and sometimes we think we don't deserve to be loved. And I don't want people that I care think and feel that way.

If you hold back on the emotions-if you don't allow yourself to go all the way through them-you can never get to being detached, you are too busy being afraid. - Halaman 104

Di Selasa ke-6 saat Morie dan Mitch membahas tentang emosi. Percakapan mereka di bagian ini membuat gue sadar bahwa ketika gue mengizinkan diri gue merasakan emosi-emosi yang ada, maka akan lebih mudah juga buat gue untuk melepaskannya. I bet, we often feel ashamed to look weak because of sadness. And that's why most of the time we say that it's fine, when it's not.

Those words helped me. I let myself feel all those emotions. And finally, one time, I cried in front of my family and friends. Things I've never done in my life. I rarely cry in front of people. With that sadness, I understand why it hurts, I understand what causes it, and it's easier for me to let go. It's heart break. Then I can let go of that emotion for a moment. The peace I've been waiting for has come.

Kata-kata Morrie di atas juga mengajarkan gue untuk enggak takut merayakan kebahagiaan. I bet, we all also question what will happen next when happiness comes to us. Padahal enggak selalu akan ada apa-apa. Laugh to your heart's content. Salah satu idol K-Pop gue juga pernah bilang kalau lagi bahagia, nikmati momennya. Pada akhirnya hidup itu memang roller coaster, kan?

Money is not a subtitute for tenderness, and power is not subtitute for tenderness. - Halaman 125

Buat gue, percakapan mereka di Selasa ke-8 soal uang ini klise, tetapi gue setuju. Ya, pada akhirnya manusia memang enggak pernah puas. Selalu mau lebih dan lebih. Mobil yang lebih mewah, rumah yang lebih besar, dan masih banyak lainnya. Sayangnya, seringkali manusia melakukan itu bukan karena butuh, tetapi untuk memberi impresi dan mencari pengakuan dari orang lain.

Kalau menurut Morrie, untuk mendapatkan kepuasan dan arti hidup, tuh, bukan dengan memiliki barang-barang terbaru dan termahal yang sebenarnya enggak dibutuhkan. Gue pun setuju ketika Morrie bilang bahwa untuk mendapatkan perasaan puas, cobalah untuk menawarkan apa yang dipunya untuk diberikan ke orang lain. Bukan uang, tetapi waktu dan perhatian, misalnya.

Dari contohnya Morrie, ada banyak orang kesepian di rumah sakit yang butuh ditemani. Untuk sekadar mengobrol atau bermain kartu. And now I understand what Morrie meant by giving what we have. Ketika melakukan sesuatu dari hati, pasti ada rasa puas tersendiri. Gue juga percaya, hal-hal baik itu akan kembali lagi. Meskipun dengan cara yang enggak terduga. Vice versa.

In business, people negotiate to win. They negotiate to get what they want. Maybe you’re too used to that. Love is different. Love is when you are as concerned about someone else’s situation as you are about your own. - Halaman 178

Percakapan mereka di Selasa ke-13 ini menyadarkan gue banget bahwa hubungan berbeda dengan bisnis. Gue enggak akan selalu bisa mendapatkan apa yang gue mau hanya karena gue melakukan sesuatu untuk orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain itu enggak ada formula yang pasti. Terkadang gue masih ingin berhubungan, tetapi orang lain enggak. Vice versa.

Seperti yang dialami oleh Mitch ketika adiknya hanya berhubungan seperlunya saja. I know it really hurts. Satu sisi, gue juga harus menghargai keputusan orang lain yang enggak lagi mau berhubungan. Bagian ini bikin gue jadi lebih paham bahwa salah satu bagian manjadi manusia itu berhenti dan mulai lagi. Kata berhenti dan mulai lagi ini juga bisa diaplikasikan dalam banyak hal.

So, ini review Tuesdays with Morrie dari gue. Buku yang mengajarkan gue banyak hal tentang hidup. Mulai dari mencintai, memaafkan, keuangan, hingga membangun keluarga. Kesederhanaan dari Morrie itu menyadarkan gue akan banyak hal biar hidup gue lebih enjoy dan bermanfaat untuk orang lain. One of the best books I've ever read and I highly recommend you read this at least once!

  • Judul Buku: Tuesdays with Morrie
  • Penulis: Mitch Albom
  • ISBN: 978-0-385-49649
  • Penerbit: Anchor Books 
  • Halaman:192 

 Image: goodreads

Sabtu, 30 Oktober 2021

Review Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya - Keigo Higashino

Teman gue membaca novel ini karena bias-nya membaca ini juga. Kalau gue, membaca Keajaiban Toko Kelontong Namiya karena novel ini ramai dibicarakan akun Twitter Literary Base. Para pecinta buku mungkin follow akun ini. Sejujurnya gue tidak menaruh harap dengan novel ini. Gue hanya ingin tahu kenapa orang-orang bilang novel ini bagus. Ssst, ada spoiler sedikit.

Shit. Yes, this novel is hella good. Sebelum beranjak lebih jauh, gue cuma punya dua kata untuk menyimpulkan novel ini: unfinished love. Cinta memang sederhana, tetapi keadaan seringkali rumit. Emang, ya, true love enggak akan ke mana. Kalau memang jodohnya pasti akan bertemu lagi. Akan ada banyak cara dan keanehannya untuk membuat mereka bersatu kembali. #pret

Review Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya

Di awal-awal bab gue menyimpulkan kalau setiap bab di novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya ini tidak berkesinambungan. Memang, ya, poin tentang membaca dan mendengarkan secara keseluruhan itu benar adanya. Setelah lewat dari bab ke-4, gue sadar kalau semuanya memiliki kaitan. Gue baca novel ini versi Bahasa Indonesia dan menurut gue terjemahannya sangat apik.

Untuk cerita, sejujurnya ada sedikit dalam hati gue yang berkata "Ini dipaksa disambung-sambung enggak, sih?", tetapi karena diterjemahkan dengan baik dan tentu alurnya yang rapi, gue melupakan bagain jelek di hati gue tersebut. Lalu lanjut menikmati cerita. Fyi, teman gue yang membaca novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya ini juga punya opini yang sama dengan gue.

Gue sampai lupa kalau novel ini merupakan novel fantasi. To be honest, I'm not into this genre but this book makes me forget about its genre. Keajaiban Toko Kelontong Namiya dibuka dengan tiga pemuda yang sedang melarikan diri karena aksi pencurian yang dilakukan. Mulai dari drama mobil yang dicuri itu mogok hingga akhirnya mereka sampai di toko tua yang tidak berpenghuni.

Gue suka penggambarkan karakter Atsuya, Shota, dan Kohei dari cara mereka melakukan sesuatu. Kalian bisa merasakan karakter yang keras kepala, pembawaann tenang, hingga terkesan lugu. Di lain sisi, ada beberapa hal yang sangat relate dengan kehidupan nyata. Seperti beberapa orang yang enggak mau ikut campur sampai orang-orang yang feeding their curiosity about something.
Aku paham maksudmu, Atsuya, tapi aku tidak bisa diam saja. Aku ingin membantu karena sepertinya si Nona Kelinci benar-benar bingung. - Halaman 26

Rasanya pengin gue tulis ulang semua yang ada di novel ini, tetapi nanti namanya bukan review. Long story short, Toko Kelontong Namiya ini milik seorang kakek bernama Yuji yang seringkali memberikan jawaban atas pertanyaan anak-anak dan tidak sedikit yang konyol. Namun, Yuji tetap memberikan jawaban sebaik mungkin hingga akhirnya mulai datang banyak pertanyaan serius.

Sesi konsultasi ini terjadi di tahun 70-an oleh Yuji dan masa sekarang oleh Atsuya, Shota, dan Kohei. Semacam ada dunia paralel yang terjadi dalam suatu malam. Sudah gue sebutkan di awal bahwa semua kejadian di novel ini berkaitan, jujur, terkadang gue bingung dengan alur waktunya. Jadi, di beberapa bab gue harus baca pelan-pelan dan mengingat kembali apa yang ditulis sebelumnya. 

Di sesi konsultasi ini, pembaca akan disuguhkan dengan berbagai macam permasalah mulai dari gadis yang ingin menggugurkan kandungannya, pemusik yang bingung harus lanjut mengejar passion atau mewarisi toko ayahnya, seorang anak yang memutuskan kabur karena ayahnya yang terlilit hutang, hingga perempuan yang bekerja menjadi hostes untuk menyambung hidupnya.

Ternyata, memberikan saran itu enggak mudah, ya. Menghadapi orang yang sedang kebingungan itu rumit. Ada debat antara hati dan pikiran, dua hal yang memang susah bersatu. Salah dan kurang bijak menjawab, bisa bikin mereka yang kebingungan semakin hilang arah. Buat gue, setiap hal yang tertulis di novel ini punya banyak pesan tersirat yang mendalam.

Maksudku ajukan pertanyaan yang lebih detail. Dari pembicaraan kalian, menurutku kalian berdua sama-sama ada benarnya. Bagaimana kalau  kita pastikan dulu keseriusan gadis ini, baru memikirkan langkah selanjutnya? - Halaman 302

Di sisi lain, ada tempat sama ajaibnya di novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya, yaitu rumah perlindungan anak Taman Marumitsu. Jadi, semua karakter di novel ini punya hubungan dengan tempat tersebut. Taman Marumitsu ini didirakn oleh seorang perempuan bernama Akiko yang sangat peduli dengan pendidikan dan anak-anak yatim piatu.

Ada bagian yang bikin perasaan gue hangat dari cerita Akiko. Dirinya memutuskan untuk tidak menikah hingga akhir hayat karena cintanya hanya untuk seseorang. Membuat gue berpikir, ada enggak orang seperti itu di dunia nyata? Karena tidak bisa bersatu dengan orang yang dia cintai, maka memilih untuk hidup sendiri dan melakukan hal yang disukainya saja?

Buat gue, novel ini sungguh ajaib sesuai namanya. Pesannya juga banyak banget. Mulai dari mengikuti kata hati, enggak menyerah sama keadaan, dan cinta itu kekuatannya sungguh luar biasa. Meskipun sedikit membingungkan alur waktunya, tetapi semua akan jelas pada akhirnya. Semacam "Ah, that is why all of this happened." akan keluar dari mulut pembaca.

  • Judul Buku: Keajaiban Toko Kelontong Namiya
  • Penulis: Keigo Higoshino
  • ISBN: 978-602-06-4828-6
  • Penerbit: Gramedia
  • Halaman: 400

Image: goodreads

Jumat, 13 Agustus 2021

Puisi Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali - Adimas Immanuel

Agak berbeda dari tulisan gue yang lainnya tentang buku. Hari ini gue mau sharing tanpa review panjang soal kumpulan puisi, prosa, dan sajak karya Adimas Immanuel. Gue mau sharing beberapa bagian dari tulisan-tulisannya yang gue suka.

Ini karya pertama Adimas Immanuel yang gue baca. Long story short, gue suka banget sama rangkaian kata yang dia buat. Beberapa kali gue tersenyum atas kalimat-kalimatnya. Dan menurut gue, setiap pembaca bisa menafsirkan banyak makna.

Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali

Rute

Mulai menganggapmu rumah
berarti menguji diri sendiri
untuk menghafal rute pulang.

Kerontang

Demi tumbuhnya debar, trauma tak kubiarkan mengakar.
Mengairi kembali jantungmu, mengairi denyut yang sita
ingatanku,
kugarit tanah-tanah lekang, retakan dosa sisa perburuan.

Jembar Latar 

Siapa tahu hari kau akan datang
membawa serta sekuntum hujan,
agar usailah kemarau panjang
dalam jiwa kerontang ini.

Pohon-Pohon Kelana

Manusia adalah pengelana di pikiran manusia lain
meski hati menegaskan ia bukan pejalan jauh yang baik.

Nanti jika habis tubuhmu dan tak ada yang bisa
dibanggakan dari buahmu, kau baru mengingatku
sebagai tangkai daun yang tetap mencintaimu.

Musim Bermukim

cepat atau lambat
gedung-gedung bertingkat
akan rubuh seperti kita
setelah kau
tak jadi fondasiku,
setelah engselku
lepas dari pilar tubuhmu.

Sebelum Malam Susut

Sebelum malam susut dari kedua alis matamu, aku tetap niatkan
menawan sejumlah peristiwa yang terus kausangkal, sebab
perjuangan harusnya menjadi sakral jika kau tak diajari berkhianat
oleh remah-remah roti yang melemahkan keteguhan perutmu.

Gelandangan

Tuhan hidup menggelandang
dalam tubuh yang dibangun
dari pesta pora. 
  • Judul Buku : Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali
  • Penulis : Adimas Immanuel
  • ISBN : 978-602-06-3503-3
  • Penerbit : Gramedia Pustaka
  • Halaman : 108
Image: Gramedia 

Minggu, 18 Juli 2021

Review Film The Intern: Pelajaran Berharga Dari Anak Magang

Review Film The Intern

Better late than never. Akhirnya gue menonton film The Intern yang tayang pada 2015 alias enam tahun lalu. Gue sudah melihat poster film ini sejak lama, tetapi gue masih belum berniat untuk menontonnya. Hal yang membuat gue memilih film ini di Netflix adalah cuitan salah satu following gue yang bilang bahwa film ini wajib untuk ditonton. So here I am! Btw, there's a little spoiler.

Sebelum itu, gue ingin memuji seorang Robert De Niro yang semakin tua malah semakin karismatik (I wrote it like I grew up in the same year as him, didn't I?). Begitu pun dengan Anna Hathaway yang ageing like a fine wine alias semakin tua semakin menawan. Wajahnya pun tidak berubah sejak pertama kali gue sadar tentangnya di film The Devil Wears Prada yang tayang pada 2006.

Review Film The Intern

The Intern adalah film bergenre drama-komedi yang ditulis dan diproduseri oleh Nancy Meyers. Film ini mengisahkan seorang laki-laki tua berusia 70 tahun yang telah pensiun, Ben Whittaker (Robert De Niro). Dirinya melakukan magang di sebuah start-up yang bergerak di bidang fashion, About The Fit. Ben pun harus berhadapan dengan sang CEO, Jules Ostin (Anna Hathaway).

Entah gue yang kurang informasi atau memang magang untuk orang tua yang sudah pensiun ini ada di dunia nyata? Sebagai spesialis intern alias gue menghabiskan waktu hampir satu tahun dengan magang di lebih dari satu tempat, I found it funny karena bagaimana start-up identik dengan muda-mudi yang berada di waktu produktif, tetapi The Intern malah menyajikan sebaliknya.
A gentleman carries a handkerchief, not for himself, but in case a lady needs one. - Ben, The Intern
Long story short, kisah ini berawal ketika Ben yang sedang berjalan santai dan menemukan iklan lowongan magang. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Ben pun membuat video perkenalan diri yang merupakan salah satu syaratnya. Sebelumnya Ben bekerja di perusahaan percetakan buku telepon. Dirinya pun berpengalaman di bagian penjualan dan pemasaran.

Sumpah, kalau menurut gue, penonton bisa mendapatkan pelajaran berharga dari bagaimana Ben membuat video perkenalan diri dan menjawab interview. Bagaimana Ben secara lugas paham dan percaya diri atas pengalamannya selama bekerja. Di sisi lain, dengan setting yang disajikan, kita bisa tahu bahwa Ben adalah seseorang yang baik, teratur, disiplin, dan pekerja keras.
Hi, Jules. I'm Ben, your new intern. - Ben, The Intern
Sebagai CEO, Jules terkenal dengan karakter yang cepat, strict, dan detail. Gue pengin bilang kalau Jules ini termasuk orang yang micromanaging. She knows what she want, she knows how to do that and this, and she wants everything in its place. Gue mengagumi banyak bagian dari Jules. Btw, Jules dan suaminya bertukar peran sehingga suaminya menjadi seorang househusband.

Menjadi satu di antara lima anak intern, Ben mendapat tugas untuk menjadi asisten pribadi Jules yang sejak awal secara vokal bilang bahwa dirinya tidak membutuhkan banyak bantuan Ben. Namanya juga hidup. Apa yang kita tanam, itu yang kita tuai. Ternyata hubungan mereka semakin dekat dan Ben banyak membantu persoalan hidup Jules mulai dari bisnis hingga keluarganya.
It's 2015, are we really still critical of working moms? - Jules, The Intern
Overall, The Intern mempunya jalan cerita yang simple tanpa klimaks. Namun, karena apiknya para pemain, narasi yang dibawa, dan pesan-pesan yang disampaikan secara tersirat, membuat film ini menjadi perpaduan yang pas. Ibarat kue, semua takaran bahannya sempurna. Ada sedikit feminisme di film ini yang bisa dipelajari dan membawa pemahaman baru untuk masyrakat modern.

Bagaimana peran suami dan istri bisa ditukar, seperti yang dilakukan Jules dan Matt (Andres Holm). Jules bekerja, sedangkan Matt di rumah mengurus anak dan rumah. Ada bagian yang gue suka dari part ini bagaimana Matt mendukung Jules secara penuh untuk menggapai mimpinya menjalankan bisnis About The Fit. Gue suka bagaimana film ini menyampaikan kalau hal tersebut sah-sah saja.
Love and work, work and love, that's all there is. - Jules, The Intern
Berhubung gue tumbuh dengan film dari novel Nicholas Sparks dengan kisah cintanya yang beragam, entah kenapa gue bisa menebak bahwa film semacam ini akan ada masalah keluarga yang ketebak. Jujur, banyak orang yang pasti relate banget dengan Jules. Kalian tahu kalau pasangan selingkuh dan bingung untuk mengambil langkah. Lalu, pura-pura bahwa semua baik-baik saja. Ngaku!

Berawal dari masalah yang Jules hadapi di kantornya, para investor menyarankan About The Fit untuk mencari Co-CEO dari luar untuk memantau perkembangan About The Fit yang dirasa terlalu cepat. Investor takut bahwa About The Fit akan kehilangan ide. Tentu hal ini membuat Jules sedih, tetapi mau tidak mau Jules pun bertemu dengan para kandidat yang akan bekerja dengannya.
"You should feel nothing but great about what you've done, and I'd hate to see you let anyone take that away from you." - Ben, The Intern
Kandidat terakhir membawa Jules dan Ben ke San Fransisco untuk menemuinya. Long story short, di sebuah kamar hotel di San Fransico, Jules mengatakan kepada Ben bahwa dirinya tahu jika suaminya selingkuh dengan seseorang. Gue suka banget dengan karakter Ben di sini. Memberikan nasihat dengan tepat, tetapi tetap berusaha untuk berada pada tempatnya. Porsinya pas, tidak berlebihan.

Kalian harus menonton film ini dan pahamilah baik-baik percakapan di sini. Mari kita menangis, tersenyum, lalu menangis lagi bersama. Kekhawatiran Jules tentang masa depannya atas opsi keputusan yang ada. Bagaimana Ben secara tegas menjadi pendengar dan lawan bicara yang baik. Oh my god, I really love this part. Rasanya, orang seperti Ben ini wajib ada dalam hidup kita, deh!
You never wrong for doing the right thing... but I'm sure Mark Twain said that one before. - Ben, The Intern

As we know kalau film ini bergenre drama-komedi, kisah cinta yang disajikan di film ini bukan hanya milik Jules. Ben pun menemukan seseorang yang mengetuk hatinya. Drama kecil-kecilan dalam kehidupan Ben yang sudah berumur ini cukup menggelitik. Rasanya gue ikut malu-malu sendiri karena how can you, the elderly, flirt and be jealous like you guys are teenagers? It's cute, tbh!

Sisanya, silakan enjoy The Intern sambil mengisi waktu luang dengan menyesap kopi atau teh. Ini adalah film yang ringan, manis, dan menawan. Film yang berkisah tentang gap dalam bisnis antara generasi lama dan baru, tentang pengalaman yang tidak pernah usang, tentang jatuh cinta, tentang patah hati, dan tentang memaafkan. I, one hundred percent, really recommend this movie!

Image: imdb

Selasa, 25 Mei 2021

Review Novel Some Kind of Wonderful - Winna Efendi

Review Novel Some Kind of Wonderful

Gue itu selalu bingung mau menulis apa di kalimat pembuka. Jadi, ya, ini buku kedua yang akan gue review, Some Kind of Wonderful - Winna Efendi. Ini buku kedua Winna Efendi yang gue baca. Buku pertama yang gue baca adalah Someday, berkisah tentang keluarga, persahabatan, mimpi, dan cinta saat remaja. Gue pun sedang melanjutkan Scars and Other Beautiful Things miliknya.

Some Kind of Wonderful ini sebenarnya juga bercerita tentang hal-hal yang gue sebutkan di atas. Hanya saja, dengan genre metropop, permasalahan yang dihadapi lebih berat dan kompleks. Sudah sejak awal SMA gue tahu nama Winna Efendi, tetapi baru dua novelnya yang gue selesaikan. Gue pengin bilang kalau I love the way she writes. Meski bertema sama, vibes-nya jauh berbeda.

Review Novel Some Kind of Wonderful

Novel ini mengisahkan tentang William Sutjiawan atau Liam Kendrick dan Rory Nicholson yang terjebak dalam kehampaan dan kehilangan dalam hidupnya. Kalau Liam melarikan diri dari cinta pertamanya, Rory kehilangan dua anggota keluarga kecilnya.

Berhenti kuliah dan pindah ke Sydney, tempat kelahirannya, menjadi salah satu keputusan besar Liam. Selain mengejar mimpi menjadi seorang koki yang handal, dirinya juga ingin menghindari cinta pertamanya yang memilih adik tirinya sebagai pendamping hidup.

Meskipun jalannya tak mudah, akhrinya Liam berhasil menjadi seorang Celebrity Chef yang namanya dikenal luas oleh masyarakat. Alih-alih menikmati hidup dengan bahagia, ternyata kehampaan dan bayang-bayang dari cinta pertamanya, Wendy tetap menghantui.
Dia adalah orang pertama yang ingin kuberitahu untuk setiap kabar buruk, setiap kabar baik, and everything in between. I wonder if she misses me the way I miss her. - Halaman 68
Aurora Handitama alias Rory Nicholson, perempuan asal Bandung yang menempuh pendidikan musik di Australia. Memilih menetap di Australia dan menikah dengan Jay Nicholson, temannya semasa kuliah, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ruben Nicholson.

Memilih bidang musik dan menetap di Sydney membuat hidup Rory berpusat pada Jay dan Ruben. Namun, kejadian mengerikan merenggut nyawa Jay dan Ruben. Hidup Rory pun menjadi kelam. Kekosongan, kesepian, dan rasa bersalah pun menggerogoti perasaannya.
Bahkan dalam keramaian yang tak pernah surut, aku merasa jauh lebih kesepian daripada saat aku sendirian. And when you're lonely, you especially miss the people you no longer have. - Halaman 70
Mengambil sudut pandang Liam dan Rory, gue suka bagaimana Winna Efendi mengisi kekosongan di setiap sisi. Kalau buat gue, isi pikiran dan percakapan dalam novel ini tersalurkan dengan baik kepada pembaca. Gue dapat merasakan emosi, jengkel, hingga kehampaan sang karakter.

Berbicara soal keluarga, menurut gue isi novel Some Kind of Wonderful ini cukup related. Apa itu mimpi? Apa itu keinginan? Pilih jurusan kuliah yang lapangan pekerjaannya terbuka luas. Apalah musik dan masak-masakan itu kalau tidak punya fondasi yang sangat kokoh?

Memang, ya, seringkali mimpi dan realita tidak berjalan seiringan. Seringkali kita dihadapkan pada pilihan yang sulit, tetapi harus cepat-cepat memberi keputusan. Berat. Apa ada di antara kalian yang sanasib dengan Liam dan Rory? Semangat, semoga tetap kuat dan bahagia!

Ada poin lainnya tentang keluarga yang bisa gue ambil dan sangat umum terjadi. Sudahlah love language berbeda, terkadang orang tua gengsi atau bingung menunjukkan kasih sayang dan kepeduliannya. Jadilah sang anak yang merasa tidak diperhatikan dan disayang. Vice versa.
Bunda yang dulunya hobi bikin album beginian, lalu diteruskan oleh ayah. Selama bertahun-tahun, beliau mengumpulkan berbagai berita mengenaimu, dan meminta asistennya merekam acaramu supaya bisa ditonton setiap minggu. - Halaman 271
Tentang perasaan, cinta itu hebat banget, ya? Seseorang bisa pergi begitu jauh dan ingin menemukan sesuatu ketika dia sendiri tidak tahu sedang mencari apa. Tentang kehilangan, ternyata duka yang begitu dalam bisa membuat hidup seseorang berantakan dan diam di tempat.

Begitu bertemu, kisah Liam dan Rory pun tidak mudah. Namanya juga perasaan. Akan selalu menjadi pertanyaan. Apa gue benar-benar jatuh cinta? Atau dia hanya menjadi sosok pengganti? Gue belajar tentang dua pertanyaan itu dari novel ini. Jawabannya satu: jujur dengan diri sendiri.

Ada karakter-karakter lainnya yang berperan dalam kisah mereka. Noah, Angelo, dan Daphne. Terkadang, kita bingung menghadapi seseorang yang sedang buta arah dan merasa kehilangan, kan? Winna Efendi menciptakan perasaan bingung tersebut dengan baik melalui karakter-karakternya.
I need a sense of normalcy, bukan segala sesuatu yang mengingatkan akan hari itu. Aku ingin mereka berhenti memberiku perlakuan istimewa, atau menatapku dengan iba sekaligus simpati. - Halaman 119 & 120
Btw, kalau kalian suka dengan masak-masakan pasti kalian akan fokus dengan makanan-makanan yang dimasak oleh Liam. Atau ketika Liam dan Rory melakukan tantangan makanan. Karena gue lebih suka musik, asli, lagu-lagu yang disebutkan di novel ini enak semua. Please, listen to all of them!

Novel ini, tuh, bisa menjadi pengingat untuk kita yang pernah kehilangan dan buta arah. Pengingat kalau keluarga itu tidak hanya yang sedarah. Seperti yang dilakukan Julie dan Stan. Pengingat kalau harus jujur dengan perasaan sendiri. Dan kalau punya rasa sama seseorang, sebisa mungkin ungkapkanlah.

Di sisi lain, gue sebenarnya berharap ada sedikit lanjutan bagaimana hubungan Liam dan Rory dengan keluarga di Indonesia setelah mereka berdamai dengan masa lalu. Menurut gue akan lebih epik kalau bagian keluarga sedikit ditambahkan agar cerita mereka benar-benar selesai dan lapang.
  • Judul Buku : Some Kind of Wonderful
  • Penulis : Winna Efendi
  • ISBN : 978-602-03-3555-1
  • Penerbit : Gramedia
  • Halaman : 360
Image: goodreads

Minggu, 16 Mei 2021

Review Novel Jakarta Sebelum Pagi - Ziggy Z.

Review Novel Jakarta Sebelum Pagi

Akhirnya, gue memberanikan diri untuk mereview buku yang gue baca. Semoga tidak spoiler karena ini pertama kalinya. Long story short, baca Jakarta Sebelum Pagi itu disebabkan oleh salah satu penulis Alternative Universe favorit gue di Twitter. (Kalau kalian mau tahu tulisan-tulisannya, just ask me freely).

Biasanya, gue menganggap tulisan itu cantik ketika sang penulis memilih diksi yang tidak biasa. Buat gue, narasi yang dibuat penulis AU favorit gue ini sangat menarik. Bagaimana dia membangun narasi dengan diksi yang sederhana, tetapi kalimatnya menjadi sangat cantik.

Suatu hari, penulis AU favorit gue ini menjawab pertanyaan tentang buku apa yang paling paling berkesan untuknya. Salah satu jawabannya adalah Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. (Setelah selesai membaca, akhirnya rasa penasaran gue terjawab).

Karena gue menganggap penulisan seseorang itu juga terpengaruh dari buku yang dibaca, maka dari itu, pun selagi gue sedang langganan Gramedia Digital, akhirnya gue pilih Jakarta Sebelum Pagi untuk gue baca dan lihat keunikannya.

Review Novel Jakarta Sebelum Pagi

Jadi, novel Jakarta Sebelum Pagi ini menceritakan tokoh bernama Emina yang terobsesi dengan babi setelah membaca Animal Farm. Hampir semua orang dalam hidupnya ia ibaratkan dengan babi. Cerita di mulai setelah dirinya mendapat kiriman balon, bunga, beserta surat setiap hari di balkon apartemennya.

Nissa, sang sahabat yang-tentunya-jauh-lebih-waras menyuruh Emina untuk berhati-hati dengan si stalker. Namun, Emina dengan rasa penasarannya, malah ingin tahu siapa stalker-nya itu. Rasa penasarannya membawa Emina ke sebuah toko bunga dan bertemu dengan Suki, bocah 12 tahun yang sangat dewasa.

Tapi, Suki, sebagai anak kecil, kamu .... benar-benar nggak berpikir seperti anak kecil. Yakin, kamu bukan Benjamin Button betina? - Halaman 163

Pertemuan dengan Suki membawa Emina bertemu dengan Abel, pemuda yang memiliki fobia sentuhan dan suara karena sebuah kejadian di masa lalu. Ternyata, Abel dan Suki ini berhubungan dengan Pak Meneer, tetangga Rumah Para Jompo yang terdiri dari Nenek, Datuk, dan Nin (adik Datuk)-nya Emina.

Surat-surat yang diterima Emina dari sang stalker berisi curahan hati beserta kenangan si penulis surat di Jakarta saat masa lampau. Hubungan Emina dan Abel yang kian mendekat, membuat mereka mendatangi tempat-tempat yang disebutkan pada surat-surat tersebut. Ternyata bukan sekadar surat dan kenangan, surat-surat tersebut mengungkapkan berbagai rahasia; siapa penulis, penerima, dan cerita di baliknya.

Planetarium tempat saya pertama kali mengecup keningmu kini adalah gedung tua yang sudah terlupakan. Tempat-tempat yang dulu kita cintai telah berubah, ditinggalkan, atau semakin dicintai. - Halaman 185

Btw, waktu pertama kali gue baca judul Jakarta Sebelum Pagi, bayangan gue adalah novel tentang kejahatan atau hal-hal aneh yang terjadi di Jakarta ketika waktu subuh. Tenyata, ya, tidak sepenuhnya salah. Karena karakter Abel yang fobia sentuhan dan suara itu membuat dia dan Emina melakukan eksekusi pada dini hari untuk menghindari keramaian dan kebisingan. Jadi, ya, gue paham sekarang.

Gue suka bagaimana sang penulis membangun suasana serta karakter melalui percakapan setiap tokohnya. Seperti si tokoh utama, Emina yang absurd dan to the point dan Nissa dengan otaknya yang waras dan normal seperti kebanyakan orang pada umumnya. Menurut gue, dua karakter ini sangat melengkapi dan ada di dunia nyata.

Jangan cari stalker lo, oke? Promise me, you won't do anything stupid. There's no space for stupid in Jakarta - Halaman 8 & 9

Novel yang berlatar di Jakarta ini juga membuat gue berpikir kalau karakter Suki relate dengan kehidupan. Bagaimana seorang anak dituntut menjadi dewasa sebelum waktunya. Meskipun menghadapi berbagai keadaan dan kondisi yang berbeda. Pun dengan Abel, seseorang yang mengungkapkan perasaannya dengan cara yang bikin geleng-geleng kepala.

Kalau menurut gue, novel ini bukan hanya soal romantisisme dan keabsurdan tentang babi yang bikin gue tertawa setiap membacanya, tetapi ada banyak nilai-nilai yang secara implisit bisa pembaca dapatkan. Mulai dari persoalan keluarga, perasaan yang rumit, menerima seseorang beserta konsekuensinya, belajar melepaskan, dan berdamai dengan masa lalu. Gue takjub, sih, dengan novel ini!

Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kamu dapatkan setelah dewasa. - Halaman 200

Untuk penulisannya, novel ini cukup ringan dan berat bersamaan. Sang penulis sesekali menggunakan pengandaian untuk menggambarkan sesuatu. Gue pun beberapa kali membaca ulang sebuah kalimat agar lebih paham. Btw, novel ini juga membahas tentang teh beserta upacaranya. Ada upacara minum teh di Jepang dan Inggris. Asli. Bagian ini bikin gue penasaran dan bolak-balik ke mesin pencarian untuk mencari info lebih dalam.

Novel Jakarta Sebelum Pagi menjadi karya fiksi terbaik Indonesia 2016 versi majalah Rolling Stone. Kalau kalian suka dengan novel bergenre romantis, komedi, dan misteri, gue sangat menyarankan kalian untuk membaca novel ini. Gue yakin novel ini akan bikin kalian tertawa dan takjub dengan plot yang cukup bikin melongo. Jadi, ya, novel ini sangat worth to read, I guess.

  • Judul Buku : Jakarta Sebelum Pagi
  • Penulis Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
  • ISBN : 978-602-375-844-9
  • Penerbit : Grasindo
  • Halaman : 270

Sabtu, 12 September 2020

Review Drama Korea Crash Landing on You

Review Drama Crash Landing on You

Hi! Ini pertama kalinya aku menulis soal film yang aku sudah tonton. Sebelumnya aku merasa takut karena takut sok tahu soal dunia perfilman. Padahal, pada akhirnya penonton berhak mengambil kesimpulan dan berkomentar atas film yang sudah ditontonnya.

Ya, sudah. Mari dimulai saja review serial Crash Landing on You dari aku.

Serial ini berjumlah 16 episode dan bisa ditonton di Netflix. Crash Landing on You disutradarai oleh Lee Jeong-hyo. Serial drama romantis ini dibintangi aktor & aktris ternama. Pemeran utamanya adalah Hyun Bin sebagai Ri Jung Hyuk, seorang perwira tinggi di Korea Utara dan Son Ye Jin sebagai Yoon Se Ri, sebagai anak konglomerat di Korea Selatan.

Singkatnya, Yoon Se Ri punya bisnis yang sangat sukses, yaitu Seri’s Choice. Saat itu dia ingin mencoba produk terbarunya dengan main paralayang. Sayangnya, meski sudah diperingati manajernya, bahwa cuaca saat itu buruk, Yoon Se Ri tetap ingin melakukannya.

Angin kencang membawa Yoon Se Ri mendarat di Korea Utara, yang saat itu Kapten Ri sedang bertugas di area Yoon Seri mendarat. Dari sinilah benih-benih cinta mulai tumbuh.

Seharusnya, Kapten Ri melaporkan tentang keberadaan Yoon Se Ri, tetapi dia memutuskan untuk menyembunyikan hal itu. Tentu semua tidak berjalan mulus. Banyak tantangan yang mereka harus hadapi saat ingin memulangkan Yoon Se Ri ke Korea Selatan.

FYI, Kapten Ri adalah seorang pianis yang sekolah di Swiss. Kakaknya juga seorang perwira. Namun, kakaknya meninggal dan membuat Kapten Ri pulang ke Korea Utara dan menjadi seorang perwira, mengubur dalam-dalam mimpinya.

Harus menghadapi kenyataan bahwa kakak tersayangnya meninggal, Kapten Ri bertekad untuk hidup dengan perasaan yang datar, meskipun sebenarnya dia memiliki seorang tunangan bernama Seo Dan, yang diperankan oleh Seo Ji-hye.

Saat di Swiss pun ternyata Yoon Se Ri dan Kapten Ri pernah bertemu, namun tak ada yang saling menyadari soal itu. Kehadiran Yoon Se Ri di Korea Utara mengubah segalanya. Rasanya, Yoon Se Ri dan Kapten Ri memang sudah ditakdirkan untuk bersama, apapun yang terjadi, mereka bersatu kembali.

Sudah, ya, jangan banyak-banyak spoiler-nya. Kalian harus nonton langsung!

Buatku, jalan cerita tentang Crash Landing on You ini cukup ringan. Drama romantis yang mengisahkan sepasang manusia yang saling jatuh cinta namun terhalang oleh negara.

Selain itu, drama ini juga berkaitan dengan keluarga kaya raya dengan perusahaan dan hak warisnya. Banyak, bukan, jalan cerita seperti ini? Serial ini mengambil latar tempat di Korea Selatan, Swiss, dan Mongolia. Soal gambar dan latar tempat, tidak perlu diragukan lagi.

Akting para aktor dan aktris? Wah! Patut diacungi jempol! Meskipun cerita cukup sederhana dan jalan ceritanya mudah ditebak, akting para aktor dan aktris sukses membuat aku terhanyut suasana. Saat adegan romantis, sukses bikin aku malu-malu sendiri. Saat adegan kocak dan canggung, sukses bikin aku ikutan tertawa. Saat adegan haru, sukses juga bikin aku ikutan menangis.

Hal-hal tersirat yang sebenarnya ingin aku bahas dari serial Crash Landing on You ini adalah gambaran betapa enak dan mudahnya hidup kalau kita kaya raya. Banyak hal yang seharusnya tidak bisa dilakukan, jadi bisa dilakukan.

Bagaimana enak dan mudahnya hidup kalau kita memiliki power. Bisa mengatur hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, jadi bisa dilakukan.

Semua pasti setuju bahwa ketampanan Kapten Ri sungguh memikat hati. Ia tinggal di komplek militer di Korea Utara dan membuat banyak ibu-ibu berbondong-bondong mencari perhatiannya dengan membawa makanan untuk Kapten Ri.

Suatu ketika, Kapten Ri memutuskan untuk pergi ke Swiss lagi dan posisinya diganti oleh bawahannya, yang boleh dikatakan tidak setampan Kapten Ri. Ibu-ibu di komplek itu kecewa dan tak berniat untuk berbaik hati ke kapten yang baru.

Menurutku, ada hal tersirat di sana yang seolah berkata bahwa ketika kamu tampan dan cantik, orang akan menyukaimu dan punya toleransi yang tinggi untukmu.

Seringkali hal ini terjadi di sekitar kita. “Untung dia cakep…”

Ada satu hal menarik buatku dari serial ini. Pertunangan Kapten Ri dan Seo Dan dibatalkan. Seo Dan memutuskan untuk tidak menikah. Apa, ya, yang terjadi kalau perempuan di Indonesia secara gamblang memutuskan hal ini?

Di sini, Ibunya Seo Dan menghargai pilihan Seo Dan untuk itu. Mendukung Seo Dan untuk hidup sesuai dengan keinginannya. Ah, hangatnya hatiku.

Oh, iya. Bicara soal ibu, di serial Crash Landing on You ini juga ditunjukkan bagaimana pada akhirnya orang tua (kebanyakan) akan khawatir tentang kondisi anaknya. Di serial ini lebih banyak ditunjukkan bahwa orang tua yang paling khawatir terhadap anak-anaknya adalah ibu. Woah, banyak sedih dan harunya di adegan-adegan yang berkaitan dengan sosok ibu.

Kesimpulannya adalah aku sangat suka dan menikmati serial drama Crash Landing on You. Jalan cerita yang ringan dengan akting para aktor dan aktris yang ciamik, bikin cerita jadi seru! Is it worth to watch? Kalau kamu suka drama romantis dan ringan, tentu wajib nonton serial drama Crash Landing on You!