- Judul Buku: Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan
- Penulis: Alexander Thian
- ISBN: 9786230933004
- Penerbit: Akhir Pekan Press
- Halaman: 340
Minggu, 23 Juni 2024
Review Novel Pulang-Pergi: Yang Dibawa dan Ditinggalkan - Alexander Thian
Minggu, 27 Februari 2022
Review Novel Tuesdays with Morrie - Mitch Albom
Novel ini mengajarkan gue untuk memvalidasi perasaan yang gue sedang rasakan. Dengan begitu, gue akan lebih mudah untuk mengambil langkah selanjutnya. Tuesdays with Morrie berisi soal percakapan Mitch Albom dan Morrie Schwartz, gurunya semasa kuliah, Gue belajar soal mencintai hingga melepaskan dari percakapan mereka. So, here is my review with spoilers in it.
Review Novel Tuesdays with Morrie
Kalian pasti pernah punya sosok guru yang menginspirasi semasa sekolah. Itulah yang terjadi dengan Mitch dan Morrie. Morrie adalah profesor sosiologi yang suka mempelajari tentang manusia dan Mitch menjadi salah satu muridnya. Saat lulus di 1979, Mitch memberikan hadiah kepada Morrie dan berjanji untuk selalu keep in touch. Namun, Man Proposes, God Disposes.
Di sisi lain, Mitch bekerja sebagai jurnalis dan hidupnya disibukkan dengan bekerja. Hingga suatu hari ia mendengar bahwa guru favoritnya menderita, ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), penyakit saraf yang memburuk seiring berjalannya waktu. Penderitanya akan kehilangan kemampuan motorik. Mitch pun mencoba untuk menghubungi dan bertemu dengan Morrie.
The most important thing in life is to learn how to give out love, and to let it come in. - Halaman 22
Ada 14 Selasa dalam cerita ini dan kalimat di atas adalah salah satu percakapan Morrie dan Mitch di Selasa pertama saat mereka membahas tentang dunia. Sebuah kalimat yang membuat isi kepala gue sunyi dan tenang seketika. Back then, I thought that I couldn't fall in love again because I had lost one. And of course I can still feel it, only if I let it in. I just should give it a try.
Gue pernah membahas tentang give out love ini di sini. Gue berjanji untuk belajar menunjukkan perhatian gue dengan baik ke orang-orang yang gue pedulikan. Because I know, sometimes we question someone's affection, sometimes we doubt someone's concern, and sometimes we think we don't deserve to be loved. And I don't want people that I care think and feel that way.
If you hold back on the emotions-if you don't allow yourself to go all the way through them-you can never get to being detached, you are too busy being afraid. - Halaman 104
Di Selasa ke-6 saat Morie dan Mitch membahas tentang emosi. Percakapan mereka di bagian ini membuat gue sadar bahwa ketika gue mengizinkan diri gue merasakan emosi-emosi yang ada, maka akan lebih mudah juga buat gue untuk melepaskannya. I bet, we often feel ashamed to look weak because of sadness. And that's why most of the time we say that it's fine, when it's not.
Those words helped me. I let myself feel all those emotions. And finally, one time, I cried in front of my family and friends. Things I've never done in my life. I rarely cry in front of people. With that sadness, I understand why it hurts, I understand what causes it, and it's easier for me to let go. It's heart break. Then I can let go of that emotion for a moment. The peace I've been waiting for has come.
Kata-kata Morrie di atas juga mengajarkan gue untuk enggak takut merayakan kebahagiaan. I bet, we all also question what will happen next when happiness comes to us. Padahal enggak selalu akan ada apa-apa. Laugh to your heart's content. Salah satu idol K-Pop gue juga pernah bilang kalau lagi bahagia, nikmati momennya. Pada akhirnya hidup itu memang roller coaster, kan?
Money is not a subtitute for tenderness, and power is not subtitute for tenderness. - Halaman 125
Buat gue, percakapan mereka di Selasa ke-8 soal uang ini klise, tetapi gue setuju. Ya, pada akhirnya manusia memang enggak pernah puas. Selalu mau lebih dan lebih. Mobil yang lebih mewah, rumah yang lebih besar, dan masih banyak lainnya. Sayangnya, seringkali manusia melakukan itu bukan karena butuh, tetapi untuk memberi impresi dan mencari pengakuan dari orang lain.
Kalau menurut Morrie, untuk mendapatkan kepuasan dan arti hidup, tuh, bukan dengan memiliki barang-barang terbaru dan termahal yang sebenarnya enggak dibutuhkan. Gue pun setuju ketika Morrie bilang bahwa untuk mendapatkan perasaan puas, cobalah untuk menawarkan apa yang dipunya untuk diberikan ke orang lain. Bukan uang, tetapi waktu dan perhatian, misalnya.
Dari contohnya Morrie, ada banyak orang kesepian di rumah sakit yang butuh ditemani. Untuk sekadar mengobrol atau bermain kartu. And now I understand what Morrie meant by giving what we have. Ketika melakukan sesuatu dari hati, pasti ada rasa puas tersendiri. Gue juga percaya, hal-hal baik itu akan kembali lagi. Meskipun dengan cara yang enggak terduga. Vice versa.
In business, people negotiate to win. They negotiate to get what they want. Maybe you’re too used to that. Love is different. Love is when you are as concerned about someone else’s situation as you are about your own. - Halaman 178
Percakapan mereka di Selasa ke-13 ini menyadarkan gue banget bahwa hubungan berbeda dengan bisnis. Gue enggak akan selalu bisa mendapatkan apa yang gue mau hanya karena gue melakukan sesuatu untuk orang lain. Dalam berhubungan dengan orang lain itu enggak ada formula yang pasti. Terkadang gue masih ingin berhubungan, tetapi orang lain enggak. Vice versa.
Seperti yang dialami oleh Mitch ketika adiknya hanya berhubungan seperlunya saja. I know it really hurts. Satu sisi, gue juga harus menghargai keputusan orang lain yang enggak lagi mau berhubungan. Bagian ini bikin gue jadi lebih paham bahwa salah satu bagian manjadi manusia itu berhenti dan mulai lagi. Kata berhenti dan mulai lagi ini juga bisa diaplikasikan dalam banyak hal.
So, ini review Tuesdays with Morrie dari gue. Buku yang mengajarkan gue banyak hal tentang hidup. Mulai dari mencintai, memaafkan, keuangan, hingga membangun keluarga. Kesederhanaan dari Morrie itu menyadarkan gue akan banyak hal biar hidup gue lebih enjoy dan bermanfaat untuk orang lain. One of the best books I've ever read and I highly recommend you read this at least once!
- Judul Buku: Tuesdays with Morrie
- Penulis: Mitch Albom
- ISBN: 978-0-385-49649
- Penerbit: Anchor Books
- Halaman:192
Image: goodreads
Sabtu, 30 Oktober 2021
Review Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya - Keigo Higashino
Teman gue membaca novel ini karena bias-nya membaca ini juga. Kalau gue, membaca Keajaiban Toko Kelontong Namiya karena novel ini ramai dibicarakan akun Twitter Literary Base. Para pecinta buku mungkin follow akun ini. Sejujurnya gue tidak menaruh harap dengan novel ini. Gue hanya ingin tahu kenapa orang-orang bilang novel ini bagus. Ssst, ada spoiler sedikit.
Shit. Yes, this novel is hella good. Sebelum beranjak lebih jauh, gue cuma punya dua kata untuk menyimpulkan novel ini: unfinished love. Cinta memang sederhana, tetapi keadaan seringkali rumit. Emang, ya, true love enggak akan ke mana. Kalau memang jodohnya pasti akan bertemu lagi. Akan ada banyak cara dan keanehannya untuk membuat mereka bersatu kembali. #pret
Review Novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya
Aku paham maksudmu, Atsuya, tapi aku tidak bisa diam saja. Aku ingin membantu karena sepertinya si Nona Kelinci benar-benar bingung. - Halaman 26
Rasanya pengin gue tulis ulang semua yang ada di novel ini, tetapi nanti namanya bukan review. Long story short, Toko Kelontong Namiya ini milik seorang kakek bernama Yuji yang seringkali memberikan jawaban atas pertanyaan anak-anak dan tidak sedikit yang konyol. Namun, Yuji tetap memberikan jawaban sebaik mungkin hingga akhirnya mulai datang banyak pertanyaan serius.
Sesi konsultasi ini terjadi di tahun 70-an oleh Yuji dan masa sekarang oleh Atsuya, Shota, dan Kohei. Semacam ada dunia paralel yang terjadi dalam suatu malam. Sudah gue sebutkan di awal bahwa semua kejadian di novel ini berkaitan, jujur, terkadang gue bingung dengan alur waktunya. Jadi, di beberapa bab gue harus baca pelan-pelan dan mengingat kembali apa yang ditulis sebelumnya.
Di sesi konsultasi ini, pembaca akan disuguhkan dengan berbagai macam permasalah mulai dari gadis yang ingin menggugurkan kandungannya, pemusik yang bingung harus lanjut mengejar passion atau mewarisi toko ayahnya, seorang anak yang memutuskan kabur karena ayahnya yang terlilit hutang, hingga perempuan yang bekerja menjadi hostes untuk menyambung hidupnya.
Ternyata, memberikan saran itu enggak mudah, ya. Menghadapi orang yang sedang kebingungan itu rumit. Ada debat antara hati dan pikiran, dua hal yang memang susah bersatu. Salah dan kurang bijak menjawab, bisa bikin mereka yang kebingungan semakin hilang arah. Buat gue, setiap hal yang tertulis di novel ini punya banyak pesan tersirat yang mendalam.
Maksudku ajukan pertanyaan yang lebih detail. Dari pembicaraan kalian, menurutku kalian berdua sama-sama ada benarnya. Bagaimana kalau kita pastikan dulu keseriusan gadis ini, baru memikirkan langkah selanjutnya? - Halaman 302
Di sisi lain, ada tempat sama ajaibnya di novel Keajaiban Toko Kelontong Namiya, yaitu rumah perlindungan anak Taman Marumitsu. Jadi, semua karakter di novel ini punya hubungan dengan tempat tersebut. Taman Marumitsu ini didirakn oleh seorang perempuan bernama Akiko yang sangat peduli dengan pendidikan dan anak-anak yatim piatu.
Ada bagian yang bikin perasaan gue hangat dari cerita Akiko. Dirinya memutuskan untuk tidak menikah hingga akhir hayat karena cintanya hanya untuk seseorang. Membuat gue berpikir, ada enggak orang seperti itu di dunia nyata? Karena tidak bisa bersatu dengan orang yang dia cintai, maka memilih untuk hidup sendiri dan melakukan hal yang disukainya saja?
Buat gue, novel ini sungguh ajaib sesuai namanya. Pesannya juga banyak banget. Mulai dari mengikuti kata hati, enggak menyerah sama keadaan, dan cinta itu kekuatannya sungguh luar biasa. Meskipun sedikit membingungkan alur waktunya, tetapi semua akan jelas pada akhirnya. Semacam "Ah, that is why all of this happened." akan keluar dari mulut pembaca.
- Judul Buku: Keajaiban Toko Kelontong Namiya
- Penulis: Keigo Higoshino
- ISBN: 978-602-06-4828-6
- Penerbit: Gramedia
- Halaman: 400
Image: goodreads
Jumat, 13 Agustus 2021
Puisi Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali - Adimas Immanuel
Agak berbeda dari tulisan gue yang lainnya tentang buku. Hari ini gue mau sharing tanpa review panjang soal kumpulan puisi, prosa, dan sajak karya Adimas Immanuel. Gue mau sharing beberapa bagian dari tulisan-tulisannya yang gue suka.
Ini karya pertama Adimas Immanuel yang gue baca. Long story short, gue suka banget sama rangkaian kata yang dia buat. Beberapa kali gue tersenyum atas kalimat-kalimatnya. Dan menurut gue, setiap pembaca bisa menafsirkan banyak makna.
Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali
Rute
Mulai menganggapmu rumahberarti menguji diri sendiriuntuk menghafal rute pulang.
Kerontang
Demi tumbuhnya debar, trauma tak kubiarkan mengakar.Mengairi kembali jantungmu, mengairi denyut yang sitaingatanku,kugarit tanah-tanah lekang, retakan dosa sisa perburuan.
Jembar Latar
Siapa tahu hari kau akan datangmembawa serta sekuntum hujan,agar usailah kemarau panjangdalam jiwa kerontang ini.
Pohon-Pohon Kelana
Manusia adalah pengelana di pikiran manusia lainmeski hati menegaskan ia bukan pejalan jauh yang baik.Nanti jika habis tubuhmu dan tak ada yang bisadibanggakan dari buahmu, kau baru mengingatkusebagai tangkai daun yang tetap mencintaimu.
Musim Bermukim
cepat atau lambatgedung-gedung bertingkatakan rubuh seperti kitasetelah kautak jadi fondasiku,setelah engselkulepas dari pilar tubuhmu.
Sebelum Malam Susut
Sebelum malam susut dari kedua alis matamu, aku tetap niatkanmenawan sejumlah peristiwa yang terus kausangkal, sebabperjuangan harusnya menjadi sakral jika kau tak diajari berkhianatoleh remah-remah roti yang melemahkan keteguhan perutmu.
Gelandangan
Tuhan hidup menggelandangdalam tubuh yang dibangundari pesta pora.
- Judul Buku : Suaramu Jalan Pulang yang Kukenali
- Penulis : Adimas Immanuel
- ISBN : 978-602-06-3503-3
- Penerbit : Gramedia Pustaka
- Halaman : 108
Minggu, 18 Juli 2021
Review Film The Intern: Pelajaran Berharga Dari Anak Magang
Better late than never. Akhirnya gue menonton film The Intern yang tayang pada 2015 alias enam tahun lalu. Gue sudah melihat poster film ini sejak lama, tetapi gue masih belum berniat untuk menontonnya. Hal yang membuat gue memilih film ini di Netflix adalah cuitan salah satu following gue yang bilang bahwa film ini wajib untuk ditonton. So here I am! Btw, there's a little spoiler.
Sebelum itu, gue ingin memuji seorang Robert De Niro yang semakin tua malah semakin karismatik (I wrote it like I grew up in the same year as him, didn't I?). Begitu pun dengan Anna Hathaway yang ageing like a fine wine alias semakin tua semakin menawan. Wajahnya pun tidak berubah sejak pertama kali gue sadar tentangnya di film The Devil Wears Prada yang tayang pada 2006.
Review Film The Intern
A gentleman carries a handkerchief, not for himself, but in case a lady needs one. - Ben, The Intern
Hi, Jules. I'm Ben, your new intern. - Ben, The Intern
It's 2015, are we really still critical of working moms? - Jules, The Intern
Love and work, work and love, that's all there is. - Jules, The Intern
"You should feel nothing but great about what you've done, and I'd hate to see you let anyone take that away from you." - Ben, The Intern
You never wrong for doing the right thing... but I'm sure Mark Twain said that one before. - Ben, The Intern
As we know kalau film ini bergenre drama-komedi, kisah cinta yang disajikan di film ini bukan hanya milik Jules. Ben pun menemukan seseorang yang mengetuk hatinya. Drama kecil-kecilan dalam kehidupan Ben yang sudah berumur ini cukup menggelitik. Rasanya gue ikut malu-malu sendiri karena how can you, the elderly, flirt and be jealous like you guys are teenagers? It's cute, tbh!
Sisanya, silakan enjoy The Intern sambil mengisi waktu luang dengan menyesap kopi atau teh. Ini adalah film yang ringan, manis, dan menawan. Film yang berkisah tentang gap dalam bisnis antara generasi lama dan baru, tentang pengalaman yang tidak pernah usang, tentang jatuh cinta, tentang patah hati, dan tentang memaafkan. I, one hundred percent, really recommend this movie!
Image: imdb
Selasa, 25 Mei 2021
Review Novel Some Kind of Wonderful - Winna Efendi
Some Kind of Wonderful ini sebenarnya juga bercerita tentang hal-hal yang gue sebutkan di atas. Hanya saja, dengan genre metropop, permasalahan yang dihadapi lebih berat dan kompleks. Sudah sejak awal SMA gue tahu nama Winna Efendi, tetapi baru dua novelnya yang gue selesaikan. Gue pengin bilang kalau I love the way she writes. Meski bertema sama, vibes-nya jauh berbeda.
Review Novel Some Kind of Wonderful
Dia adalah orang pertama yang ingin kuberitahu untuk setiap kabar buruk, setiap kabar baik, and everything in between. I wonder if she misses me the way I miss her. - Halaman 68
Bahkan dalam keramaian yang tak pernah surut, aku merasa jauh lebih kesepian daripada saat aku sendirian. And when you're lonely, you especially miss the people you no longer have. - Halaman 70
Bunda yang dulunya hobi bikin album beginian, lalu diteruskan oleh ayah. Selama bertahun-tahun, beliau mengumpulkan berbagai berita mengenaimu, dan meminta asistennya merekam acaramu supaya bisa ditonton setiap minggu. - Halaman 271
I need a sense of normalcy, bukan segala sesuatu yang mengingatkan akan hari itu. Aku ingin mereka berhenti memberiku perlakuan istimewa, atau menatapku dengan iba sekaligus simpati. - Halaman 119 & 120
- Judul Buku : Some Kind of Wonderful
- Penulis : Winna Efendi
- ISBN : 978-602-03-3555-1
- Penerbit : Gramedia
- Halaman : 360
Minggu, 16 Mei 2021
Review Novel Jakarta Sebelum Pagi - Ziggy Z.
Akhirnya, gue memberanikan diri untuk mereview buku yang gue baca. Semoga tidak spoiler karena ini pertama kalinya. Long story short, baca Jakarta Sebelum Pagi itu disebabkan oleh salah satu penulis Alternative Universe favorit gue di Twitter. (Kalau kalian mau tahu tulisan-tulisannya, just ask me freely).
Biasanya, gue menganggap tulisan itu cantik ketika sang penulis memilih diksi yang tidak biasa. Buat gue, narasi yang dibuat penulis AU favorit gue ini sangat menarik. Bagaimana dia membangun narasi dengan diksi yang sederhana, tetapi kalimatnya menjadi sangat cantik.
Suatu hari, penulis AU favorit gue ini menjawab pertanyaan tentang buku apa yang paling paling berkesan untuknya. Salah satu jawabannya adalah Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. (Setelah selesai membaca, akhirnya rasa penasaran gue terjawab).
Karena gue menganggap penulisan seseorang itu juga terpengaruh dari buku yang dibaca, maka dari itu, pun selagi gue sedang langganan Gramedia Digital, akhirnya gue pilih Jakarta Sebelum Pagi untuk gue baca dan lihat keunikannya.
Review Novel Jakarta Sebelum Pagi
Jadi, novel Jakarta Sebelum Pagi ini menceritakan tokoh bernama Emina yang terobsesi dengan babi setelah membaca Animal Farm. Hampir semua orang dalam hidupnya ia ibaratkan dengan babi. Cerita di mulai setelah dirinya mendapat kiriman balon, bunga, beserta surat setiap hari di balkon apartemennya.
Nissa, sang sahabat yang-tentunya-jauh-lebih-waras menyuruh Emina untuk berhati-hati dengan si stalker. Namun, Emina dengan rasa penasarannya, malah ingin tahu siapa stalker-nya itu. Rasa penasarannya membawa Emina ke sebuah toko bunga dan bertemu dengan Suki, bocah 12 tahun yang sangat dewasa.
Tapi, Suki, sebagai anak kecil, kamu .... benar-benar nggak berpikir seperti anak kecil. Yakin, kamu bukan Benjamin Button betina? - Halaman 163
Pertemuan dengan Suki membawa Emina bertemu dengan Abel, pemuda yang memiliki fobia sentuhan dan suara karena sebuah kejadian di masa lalu. Ternyata, Abel dan Suki ini berhubungan dengan Pak Meneer, tetangga Rumah Para Jompo yang terdiri dari Nenek, Datuk, dan Nin (adik Datuk)-nya Emina.
Surat-surat yang diterima Emina dari sang stalker berisi curahan hati beserta kenangan si penulis surat di Jakarta saat masa lampau. Hubungan Emina dan Abel yang kian mendekat, membuat mereka mendatangi tempat-tempat yang disebutkan pada surat-surat tersebut. Ternyata bukan sekadar surat dan kenangan, surat-surat tersebut mengungkapkan berbagai rahasia; siapa penulis, penerima, dan cerita di baliknya.
Planetarium tempat saya pertama kali mengecup keningmu kini adalah gedung tua yang sudah terlupakan. Tempat-tempat yang dulu kita cintai telah berubah, ditinggalkan, atau semakin dicintai. - Halaman 185
Btw, waktu pertama kali gue baca judul Jakarta Sebelum Pagi, bayangan gue adalah novel tentang kejahatan atau hal-hal aneh yang terjadi di Jakarta ketika waktu subuh. Tenyata, ya, tidak sepenuhnya salah. Karena karakter Abel yang fobia sentuhan dan suara itu membuat dia dan Emina melakukan eksekusi pada dini hari untuk menghindari keramaian dan kebisingan. Jadi, ya, gue paham sekarang.
Gue suka bagaimana sang penulis membangun suasana serta karakter melalui percakapan setiap tokohnya. Seperti si tokoh utama, Emina yang absurd dan to the point dan Nissa dengan otaknya yang waras dan normal seperti kebanyakan orang pada umumnya. Menurut gue, dua karakter ini sangat melengkapi dan ada di dunia nyata.
Jangan cari stalker lo, oke? Promise me, you won't do anything stupid. There's no space for stupid in Jakarta - Halaman 8 & 9
Novel yang berlatar di Jakarta ini juga membuat gue berpikir kalau karakter Suki relate dengan kehidupan. Bagaimana seorang anak dituntut menjadi dewasa sebelum waktunya. Meskipun menghadapi berbagai keadaan dan kondisi yang berbeda. Pun dengan Abel, seseorang yang mengungkapkan perasaannya dengan cara yang bikin geleng-geleng kepala.
Kalau menurut gue, novel ini bukan hanya soal romantisisme dan keabsurdan tentang babi yang bikin gue tertawa setiap membacanya, tetapi ada banyak nilai-nilai yang secara implisit bisa pembaca dapatkan. Mulai dari persoalan keluarga, perasaan yang rumit, menerima seseorang beserta konsekuensinya, belajar melepaskan, dan berdamai dengan masa lalu. Gue takjub, sih, dengan novel ini!
Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kamu dapatkan setelah dewasa. - Halaman 200
Untuk penulisannya, novel ini cukup ringan dan berat bersamaan. Sang penulis sesekali menggunakan pengandaian untuk menggambarkan sesuatu. Gue pun beberapa kali membaca ulang sebuah kalimat agar lebih paham. Btw, novel ini juga membahas tentang teh beserta upacaranya. Ada upacara minum teh di Jepang dan Inggris. Asli. Bagian ini bikin gue penasaran dan bolak-balik ke mesin pencarian untuk mencari info lebih dalam.
Novel Jakarta Sebelum Pagi menjadi karya fiksi terbaik Indonesia 2016 versi majalah Rolling Stone. Kalau kalian suka dengan novel bergenre romantis, komedi, dan misteri, gue sangat menyarankan kalian untuk membaca novel ini. Gue yakin novel ini akan bikin kalian tertawa dan takjub dengan plot yang cukup bikin melongo. Jadi, ya, novel ini sangat worth to read, I guess.
- Judul Buku : Jakarta Sebelum Pagi
- Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
- ISBN : 978-602-375-844-9
- Penerbit : Grasindo
- Halaman : 270