Senin, 02 Mei 2022

Badai yang Mereda

 
Karena aku tidak suka dengan hal yang kurang pasti, maka sudah kurencanakan perjalananku dengan matang sampai tujuan sebaik mungkin. Namun, kalimat Man Proposes, God Disposes itu ada bukan tanpa alasan. Di perjalanan itu, aku menemukan banyak hal menakjubkan sekaligus melelahkan yang seringkali membuatku ingin menyerah.
 
Sampai pada akhirnya, semua rencana yang (aku pikir) sudah matang tersebut harus berubah total dari yang semestinya. Perjalanan ini membuatku (terpaksa) berteduh di sebuah bangunan gelap yang entah apa namanya. Ingin kusalahkan jalan yang banyak lubang, matahari yang terik, hingga badai yang membuatku terjebak di tempat yang asing ini.
 
Tidak adakah tempat lain yang bisa kusinggahi untuk berteduh? Namun, tetap kulangkahkan kakiku ke dalam dan segera kututup pintu karena angin semakin kencang dan hujan semakin deras. Kuedarkan pandanganku dan nihil. Bahkan jendela besar di segala sisi pun tidak memberikan cahaya apapun karena badai yang sedang berlangsung.
 
Dengan tubuh yang sudah tidak ada lagi tenaga serta rasa kalut yang menyelimuti, aku berusaha untuk tetap waras dan menyusun kembali rencana untuk mencapai tujuan yang seharusnya. Namun, bagaimana aku bisa berencana di ruang yang gelap dan pengap ini? Untuk bernafas saja aku kesulitan. Ditambah sunyi dan dingin yang menusuk tulang.
 
Mengapa aku bisa tersasar sebegini jauhnya? Apa aku kurang teliti saat membuat rencana kemarin? Atau kenapa? Aku berusaha sekuat tenaga untuk tetap sadar dan terjaga. Namun, semua terasa semakin berat. Keadaan seperti ini terlampau asing bagiku. Rasanya aku semakin bingung untuk menentukan arah. Haruskah aku menyerah? Secepat ini?
 
Aku coba urai pelan-pelan. Rasanya aku terlalu fokus pada badai yang menghambat perjalanan yang berhasil mengacak rencanaku. Aku lupa kalau gemuruh yang menaktukan seperti ini akan usai (meski memerlukan waktu) pada akhirnya. Aku, hanya perlu menenangkan diri sejenak dan bertahan dengan bekal yang sudah kusiapkan dengan baik kemarin.
 
Aku, hanya perlu istirahat. Mungkin, dengan terlelap lebih lama bisa menciptakan energi yang lebih banyak. Cahaya yang masuk melalui jendela menganggu kenyamananku saat tidur. Hingga akhirnya aku terjaga dan sadar bahwa kini gemuruhnya jauh mereda, meski belum sepenuhnya berhenti. Aku, bisa melanjutkan perjalanan ini dengan perlahan.
 
Image: Unsplash