Hai! Sekarang jam 03:35 saat gue memulai tulisan ini. Entah dari mana gue harus memulai cerita ini. Semoga gue bisa mengurutkan dengan baik dan benar, ya. Sebelumnya gue ingin menempeleng diri sendiri karena projek yang gue janjikan dengan diri sendiri terbengkalai. Akibat tidak konsisten dan disiplin dengan diri sendiri.
Sebagai lulusan baru, tentu hal pertama terlintas di kepala adalah mencari kerja. Alhamdulillah, gue akan melakukan magang di salah satu media online di Indonesia. Tetapi, gue akan cerita bagaimana proses mencari kerja ini berlangsung. Sebenarnya, sejak lulus dari bulan Desember 2019, gue sudah melakukan magang di salah satu E-commerce ternama di Indonesia. Salah satu pengalaman terbaik dan cukup berpengaruh untuk gue.
Singkat cerita, di bulan April kemarin, masa magang gue habis. Gue cukup sedih karena tidak bisa perpanjang magang gue di sana karena satu dan lain hal, termasuk pandemi Covid-19 yang sedang melanda hampir di seluruh dunia.
Berbulan-bulan gue galau karena ada sedikit perasaan tertekan. Kalimat 'Gue harus segera dapat kerja karena hampir semua teman gue sudah bekerja' itu menemani gue hampir setiap malam. Membuat gue cukup gegabah untuk melamar yang sekiranya cocok tanpa benar-benar memastikan diri sendiri apakah gue terima konsekuensi dari berbagai sisi dari pekerjaan tersebut.
Dari sekian ratus lamaran, gue melakukan beberapa proses wawancara. Mulai wawancara bagian hrd sampai user. Perlahan gue juga belajar bagaimana menjawab pertanyaan dengan baik dan urut, serta tidak nervous. Gue juga belajar menerima penolakan. Berbagai keadaan sudah gue temui sampai akhirnya membuat gue takut dengan weekdays karena menanti kabar dari perusahaan.
Jujur, mencari kerja ini cukup bikin gue pusing, galau, dan bingung. Akhirnya, memberanikan diri untuk sharing dengan teman dan senior yang sudah bekerja. Ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada mereka semua yang merespon dan memberikan masukan ke gue. Memberikan pencerahan dari berbagai sisi sampai akhirnya gue bisa mengatakan 'Ah, iya. Betul juga. Gue sekarang tahu langkah apa yang harus gue pilih'. Salah satu rezeki dalam hidup yang harus disyukuri adalah teman yang suportif.
Tentu banyak banget yang melalui hal ini. Gue pun melalui ini bersama beberapa teman yang membuat isi chat dan telepon hanya seputar 'Gimana? Lanjut enggak wawancaranya?', 'Gimana? Lo follow up enggak?', dan berbagai macam jenis obrolan seputar mencari kerja lainnya.
Di beberapa minggu terakhir bahkan membuat gue selalu bangun jam 7 pagi di saat gue baru tidur jam 4 pagi. Bingung dan galau karena lamaran tidak kunjung dibaca atau dilihat. Interview tidak lanjut dan berbagai hal lainnya.
I know how it feels. It sucks. But, please don't give up. The storms will pass. It will. Keep fighting!