Selasa, 05 April 2016

Skin Care Routine

Hai, gurls! Untuk mendapatkan kulit wajah yang sehat, emang perlu perawatan yang rutin dan maksimal. Wajah kita ini perlu dirawat dan enggak cukup cuma cuci muka pakai facial wash aja. Perawatan itu sifatnya rutin, bukan cuma sekali atau dua kali pakai dan mengharapkan hasil yang maksimal. 
Tipe kulit wajahku ini bisa dibilang kombinasi, satu sisi berminyak, satu sisi kering dan sisi lain normal. Jadi aku harus pinter-pinter pilih produk biar kulitku engga berminyak atau kekeringan. Kulitku ini bukan acne prone, tapi kalo udah ada jerawat, bekasnya susah ilang. Kali ini aku mau sharing soal perawatan buat wajah aku.


MILK CLEANSER & TONER

Aku pakai produk dari Viva varian yang green tea. Banyak pilihannya, kok, kalo kamu ingin coba, bisa disesuaikan sama kebutuhan kulit kita. Sekarang aku lagi pakai varian green tea, yaitu untuk merawat kulit normal dan berjerawat.

NIGHT AND DAY CREAM

Selama ini aku selalu pakai rangkaian dari produk Wardah. Mulai dari step 1 hingga sekarang lanjut ke step 2. Aku ngerasa cocok pakai Wardah dan ngerasa ada perubahan. Night cream ini bikin noda bekas jerawatku memudar dan menghilang perlahan. Untuk day creamnya, Aku pakainya tipis-tipis aja, karena kalo kebanyakan nanti jadi oily.
Oh iya, buat yang belum pernah pakai krim apapun, kalo ingin coba, bisa memulai dengan menggunakan rangkaian dari step 1, tapi kalo udah pernah memakai produk lain sebelumnya, bisa langsung ke step 2.

FACIAL WASH

Kalo soal facial wash, aku suka ganti-ganti produk. Tapi belakangan ini aku pakai sabun bayi dari Johnson's baby bath milk + rice dan Clean & Clear deep action daily pore cleanser, Clean & Clear ini buat membersihkan komedo dan menyerap minyak berlebih.


AND HOW I USE ALL OF MY SKINCARE PRODUCTS?
Setelah beraktivitas seharian, wajah kita pasti kena debu dari sana sini, makanya, sebelum tidur aku bersihin wajahku pakai milk cleanser dengan menggunakan kapas, setelah itu aku cuci muka menggunakan clean & clear, aku pakai ini cuma saat cuci muka malam aja, karena aku takut kulitku kering kalo aku pakai ini setiap cuci muka soalnya varian ini ada scrubnya. Setelah itu aku keringkan wajahku menggunkan handuk khusus wajah dan aku usapkan toner yang aku tuang ke kapas setelah itu aku pakai krim malam. Pagi sebelum beraktivitas, aku cuci mukaku menggunakan Johnson's baby bath, setelah itu menggunakan toner dan day cream. Karena udah ada SPF 30 PA+++, aku enggak pakai sunscreen lagi. Lalu selanjutnya, touch up!
Oh, iya, semua produk pada dasarnya cocok-cocokan di setai orang, cocok di aku belum tentu cocok di kamu, kamu bisa ikutin step yang aku lakukan dengan produk-produk yang cocok sama kamu, ya! See you!

Sabtu, 09 Januari 2016

Treatment for My Dry Hair

Hi, fellas! Apa kabar?

Kali ini aku mau sharing soal shampoo yang lagi aku pakai. Jadi rambutku ini agak kering dan mengembang. Aku harus merawat rambutku ini lebih ekstra lagi. Kalau beberapa orang cukup dengan shampo dan kondisioner aja, aku tidak. Adakah yang sama denganku? Mari berulang.

Jadi, setelah keramas, ada beberapa produk perawatan lainnya yang aku pakai.

Shampoo and Conditioner

Aku keramas setiap dua hari sekali, dengan Shampoo dan Conditioner dari Clairol Herbal Essence Hello Hydration yang warna biru. Shampo ini emang untuk rambut kering. 

Dari kecil aku sudah pernah pakai shampo-shampo yang ada di iklan. Aku pernah pakai shampo yang bikin rambutku halus banget tapi kulit kepalaku ketombean dan shampo yang bikin kulit kepalaku fresh tapi rambutku semakin kering. Ternyata shampo inilah yang paling enak buat kulit kepala dan rambutku. Karena rambutku kering, aku gak bisa cuma pakai shampo saja, yang ada malah makin kering. Aku selalu pakai kondisioner di batang rambutku setelah keramas. Pakainya jangan sampai ke kulit kepala, ya. Nanti jadi lepek dan ketombean.

Vitamin and Hair Tonic

Setelah keramas, aku bungkus rambutku sebentar dengan handuk, supaya enggak terlalu basah. Setelah itu aku pakai Hair Tonic dari NR yang daily nourishment for hair and scalp. Menurutku, ada perbedaan signifikan saat belum pakai hair tonic dan setelah rutin pakai hair tonic sesudah keramas. Rambutku ini jadi lebih lembab dari sebelumnya. Setelah pakai hair tonic, aku pakai Lucido-L vitamin oil yang orange untuk damage hair. Karena aku sudah pakai hair tonic yang bikin rambutku lebih lembab, aku pakai hair vitaminnya di ujung rambut saja, karena kalau kebanyakan, takut jadi lepek. Btw, so sorry i don't have a pict of it, soalnya jatuh dari atas lemari dan pecah. Bisa dicari di google, ya!

Hair Mask
Aku pakai hair mask untuk perawatan mingguan/bulanan. Aku pakai hair mask Miranda varian Aloe Vera dan Jojoba Oil . Seperti pada umumnya, setelah pakai hair mask, rambut jadi lebih lembut dan lembab. Buat kalian yang malas ke salon, sekarang kalian bisa melakukan hair mask sendiri di rumah dan jadi lebih murah juga. Aku pakai seminggu sekali atau sebulan dua kali.

So, yeah. That's my treatment for my dry hair. Rambut adalah mahkota kita, guys, jadi harus dirawat dengan sebaik-baiknya. You know your own hair conditions, jadi pakai produk-produk yang cocok dan sesuai dengan kebutuhanmu, ya. See you!

Minggu, 03 Januari 2016

Dari Sendang Biru hingga Sendiki

Hi! Apa kabar? Kali ini aku mau cerita soal perjalanan tak terdugaku dari Pantai Sendang Biru hingga ke Pantai Sendiki.

Jadi selama merantau di Malang, aku belum menjelajahi wisata yang ada di Malang. Padahal, gunung, pantai, coban, dan semacamnya ada semua di Malang.

Nah, tanggal 30 Desember 2015 kemarin, orang tua temanku datang ke kosan dan pas tanggal 1 Januari 2016, aku dan beberapa teman kosan lainnya diajak pergi sama temenku dan keluarganya ke pantai. Berhubung itu adalah hari Jumat, kami baru mulai jalan sekitar jam setengah satu siang, setelah ayah dan adik-adiknya temanku selesai solat Jumat.

Harapannya, sih, jam 3 sore kami sudah sampai karena aku sudah pernah ke Malang Selatan, ke daerah Bajul Mati itu hanya 2 jam-an. Ya, aku memang berangkat pas subuh, sih.

Jadi ekspektasinya adalah kalau misalkan pantai yang satu kurang bagus, kami bisa pindah ke pantai lainnya. Sebelum kami sudah punya beberapa daftar tujuan pantai yang akan kita kunjungi dan tujuan utamanya itu ke pantai Sendang Biru. Kalau kalian mau ke Pulau Sempu, kalian bisa menyebrang melalui pantai Sendang Biru.

Seperti pada umumnya, kalau ke pantai ekspektasinya ada pantai dengan ombak, main-main di pasir, menikmati sunset, dan langit jingga layaknya gambar-gambar yang sudah kami lihat di Google. Tapi kadang kenyataan memang tidak sesuai rencana. Jalanan macet dan kita sampai sudah sore, sekitar jam 5. 

Namanya juga ekspektasi, bisa terpenuhi, bisa tidak. Pantai Sendang Biru itu pantai yang penuh kapal-kapal buat nyebrang ke Pulau Sempu.

Hati mana yang tidak kecewa? Ketika diri sudah penuh dengan ekspektasi. Langit sudah mulai gelap, mau pindah ke pantai mana lagi?

Setelah solat Asar, orang tua temanku bertanya ke orang sekitar mengenai pantai terdekat dan di kasih tahu kalau Pantai Tamban itu bagus dan masih di sekitar sana. Akhirnya kami pindah tujuan walaupun matahari sudah mulai tenggelam.

Tidak memakan waktu yang lama, akhirnya kami sampai. Ternyata, pantai Tamban ini sudah kami lewati sebelumnya karena posisinya berada sebelum pantai Sendang Biru. 

Ada dua pantai di daerah sana, Pantai Sendiki dan Tamban, lalu kita memilih untuk ke pantai Sendiki karena lebih familiar. Pantai Sendiki sudah agak dekat, deburan ombaknya pun sudah terdengar, namun kami harus melalui jalan sempit yang agak susah kalau di lalui mobil. Jadi, kalau kalian ingin ke pantai Sendiki dengan mobil, harus ekstra hati-hati.

Setelah parkir, kami naik ke bukit terlebih dulu, jalan kaki tentunya, karena pantainya ada di balik bukit. Kami naik anak tangga dan tanah-tanah dibantu dengan senter dari powerbank dan flash handphone, karena minimnya lampu dan kami pun sampai sana sekitar jam setengah tujuh malam. Akhirnya suara ombak mulai terdengar jelas, namun kami tidak bisa melihat apa-apa lagi.

Patah hati untuk yang kedua kalinya. But you know what?

The sky is full of stars! Aku baru melihat lagi langit dengan bintang sebanyak itu karena keadaannya yang sangat minim cahaya. It was really beautiful. Really. Because i love to see millions of stars. It takes my breath away.

Di pantai Sendiki ini bisa untuk berkemah, bawa tenda sendiri tentunya. Pas aku datang, ada beberapa orang yang menginap di sana. Ini benar-benar yang dinamakan tidur di bawah ribuan bintang. It was really cool. Sayangnya, kami semua tidak ada yang bawa kamera. So we can't take a pict of it. 

Tidak lama setelah itu kami memutuskan kembali ke Malang. Ya, karena mau apalagi? Menginap tidak, melihat ombak pun sulit. But it can't called a fail trip at all, because it gave us a great experience. You have to see it!

Untuk harga, seingatku tiket masuk ke Sendang Biru itu 11.000/orang dan tiket masuk ke Sendiki itu 5000/orang. (parkir mobil bayar lagi).

Inilah alasan mengapa itinerary perjalanan sangat penting, ya? Hihi.

See you in next story!