Hai, apa kabar?
Sebenarnya isi tulisan ini sudah ada di kepala saya dari pukul 20.00 WIB
tadi. Namun, belum sempat saya membuka laptop dan menuangkannya. Adakah yang
lebih suka aktif di malam hari? Dulu saya begitu, sekarang pun juga, hanya
saja, belakangan ini saya tidak mengerjakan apa-apa. Melamun? Mungkin. Merenung?
Semacam itu. Entahlah.
Saya masih mengerjakan tugas akhir. Tadi pagi saya bertemu dosen pembimbing
saya untuk menanyakan kelanjutannya. Syukur, meski belum sepenuhnya lampu
hijau, saya boleh melanjutkan ke bagian selanjutnya.
Isi kepala hari ini muncul karena melihat ocehan teman saya yang diminta
dosennya untuk menyelesaikan tugas akhir sebelum natal. Kta ini muncul di kepala saya:
Wow.
Kalau teman saya baca tulisan saya ini, saya ingin bilang: Goodluck! Lo
pasti bisa. Entah seminar proposal atau langsung selesai, lo bisa. Begadang yang
lo lakuin selama beberapa minggu terakhir akan terbayar!
Sebenarnya, bukan soal itu poin dari tulisan ini, melainkan soal waktu bagi
setiap orang.
Untuk mengajukan dosen pembimbing ini ada dua waktu, sebelum uts dan saat
uas. Saya termasuk orang yang mengerjakan sebelum uts. Beberapa teman saya baru
memikirkan ide penelitian seminggu sebelum uts dan beberapa lainnya belum mencari
dosen pembimbing.
Banyak rencana yang saya sudah susun. Banyak target yang sudah saya buat. Namun
kenyataan tidak selalu sesuai dengan harapan. Sampai saat ini saya masih
berusaha membuat bagian satu, sedangkan teman saya yang baru memikirkan ide penelitian
seminggu sebelum uts sudah mengerjakan bagian tiga. Bahkan teman lain pun
sudah ada yang seminar proposal. Target untuk menyelesaikan bagian tiga di
bulan ini pun sepertinya harus kandas, karena dalam dua minggu ke depan
konsultasi diliburkan selama kurang lebih sepuluh hari karena dosen pembimbing
saya ada kegiatan lain.
Setelah saya pikir-pikir, it’s okay. Saya tidak seharusnya tertekan karena
orang lain melangkah atau selesai lebih dulu. Memang setiap orang punya
waktunya masing-masing. Selama masih dikerjakan dan terus dikerjakan,
seharusnya tidak perlu khawatir, kan?
Dari salah satu video di YouTube
“New York is 3 hours ahead of California, but it does not make California slow. Someone graduated at the age of 22, but waited 5 years before securing a good job! Someone became a CEO at 25 and died at 50. While another became a CEO at 50 and live to 90 years. Someone is still single while someone else got married. Obama retires at 55 but Trump starts at 70”
Saya setuju juga dengan kalimat di atas. Mungkin beberapa orang terlihat
selangkah lebih maju dan beberapa lainnya terlihat tertinggal. Padahal tidak
begitu. Semua orang punya waktunya masing-masing. Meskipun kalimat di atas
tidak bisa ditelan mentah-mentah. Karena jika kita terus membandingkan diri kita dengan orang lain, kita akan pusing sendiri. Saya rasa, selama selalu diusahakan, hasil tidak akan mengkhianati usaha. Terkadang
semesta juga bekerja dengan caranya yang tidak terduga.
Selamat malam. Selamat beristirahat.