Rabu, 24 Juni 2020

Berdamai dengan Keadaan Selama Covid-19



Hai! Apa kabar?

Gimana? Sudah bosan di rumah? Sudah mati gaya? Sama, saya juga. Apalagi, saya ini seorang extrovert. Saya sampai melewati titik bahwa tidur saya tidak lagi nyenyak. Saya butuh bertemu dan bercengkrama dengan teman-teman saya.

Bahkan, seorang teman yang introvert pun sudah tidak tahan terus berdiam diri di rumah. Ah, Corona. Bisakah kamu pergi dan jangan pernah kembali lagi? Kamu merusak banyak rencana!

Tetapi, saya ingin sedikit bersyukur, iya, sedikit. Karena saya tahu banyak ruginya di tengah pandemi ini. Saya sedikit bersyukur karena mama saya libur dan hanya bekerja pada hari Sabtu. Saya sedikit bersyukur karena papa saya pulang lebih awal semenjak pandemi ini. Kalau kata papa saya, "Kalau enggak ada Corona, kita enggak ngumpul, ya. Papa pulang tengah malam terus."

Tetapi saya sangat berharap pandemi ini segera berakhir. Semua kembali normal dan rencana-rencana yang telah disusun dapat segera dilaksanakan.

Bicara soal kumpul keluarga, sayangnya, tidak semua orang bahagia akan hal ini. Banyak yang memang sengaja pergi ke luar rumah untuk mencari bahagianya. Pandemi ini mungkin menyesakkan bagi mereka yang bahagianya di luar rumah. Saya doakan yang terbaik untuk kita semua.

Jumat, 20 Maret 2020

The Broken Heart


Sejujurnya saya selalu takut untuk dekat dengan orang lain.

Apapun bentuk hubungannya. 

Karena saya tahu rasanya ditinggalkan. 

Sampai akhirnya saya tahu

Saya hanya perlu memberinya kesempatan.

Sampai akhirnya saya tahu

Luka itu hanya perlu diikhlaskan

Saya hanya perlu berdamai dengan masa lalu.


Senin, 10 Februari 2020

Kala Hati Hilang Rasa


Saya pernah, di kala itu
Nomor satu yang selalu di sampingmu

Saya pernah, di kala itu
Paling tahu segala keluh kesahmu

Saya pernah, di kala itu
Menjadikanmu penting di hidupku

Saya pernah, di kala itu
Paling pertama untuk membelamu

Tapi waktu terus berlalu
Kau dan aku beranjak pilu

Tak ada lagi cerita satu
Rasa tak lagi utuh

Biarlah takdir memberi jawaban
Mungkin lebih baik berjauhan

Tak ada lagi perasaan
Semua telah hilang di kepiluan

Minggu, 19 Januari 2020

Rumah Impian


Punya kenalan yang ceplas-ceplos banget. Enggak disaring lagi omongannya. Suatu waktu gue bilang ke dia, "Ini kalo orangnya baperan, dia bakal sakit hati, sih, sama lo."

Jawaban dia enggak salah, sih. "Gue liat-liat dulu, bisa dibecandain apa enggak. Kalo enggak, gue gak bakal ngomong sembarangan."

Namun, bukan tentang omongan dia yang sembarangan itu yang ingin gue ceritakan hari ini. Ini soal apa yang dia ucapin dan gue setuju sama ucapannya.

"Ini nanti gue bisa punya rumah enggak, ya? Kayak, rumah, tuh, semahal itu. Gue harus punya suami yang kaya raya pokoknya, dah. Bukan, bukan enggak bisa biayain diri sendiri, bisa, tapi rumah ini kebeli enggak nanti?"

Gue enggak mau ambil pusing soal harus punya suami kaya raya. Gue mau penggal aja kalimat dia sampai soal bisa punya rumah atau enggak.

Setelah gue pikir-pikir, iya juga, ya? Kebeli enggak, ya, rumah impian gue nanti? Bisakah gue membangun rumah impian gue? Setelah hitung-hitungan gaji rata-rata lulusan baru.

Pusing, ya, kalau dipikirin. Tapi gue tetap memikirkannya.

Gue harus kerja for the rest of my life. Gue harus apa, dong, biar enggak kerja terus tapi uangnya banyak? HAHA.

Ah, dasar pikiran malam hari. Ada-ada saja.

Ngomong-ngomong, bagaimana kabarmu hari ini? Apa yang membuatmu senang?

Rabu, 01 Januari 2020

Tahun Baru, Dekade Baru


Dear self,

Terima kasih sudah berjuang di tahun 2019. Banyak pelajaran yang bisa kamu ambil. Kamu hebat! Terima kasih sudah banyak berusaha. Terima kasih sudah berani mengambil keputusan. Terima kasih sudah mau memulai untuk mencintai diri sendiri. Terima kasih sudah jujur kepada diri sendiri.

Jangan lupa untuk memikirkan diri sendiri. Selalu pertimbangkan hal baik dan buruk dalam setiap keputusan. Kamu berhak bahagia. Kamu berhak menentukan siapa yang boleh masuk ke hidupmu dan tidak. Jangan takut untuk bersikap tegas. Kamu berharga.

Semoga kamu semakin tangguh menghadapi hidup yang penuh lelucon ini. Semoga mimpi-mimpimu segera tercapai seiring berjalan waktu. Semoga kamu selalu berada di lingkar kebaikan. Semoga jalanmu semakin dimudahkan.

Semoga kamu membawa kebahagiaan. Tidak lagi mengecewakan diri sendiri dan orang lain. Semoga kamu berkembang lebih baik dan selalu bertanggung jawab atas hal-hal yang akan kamu lakukan.

Dear self, usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Selalu lakukan yang paling baik!