I don't know is the honest answer that I have.
Gue enggak pernah kepikiran soal cita-cita atau masa depan. Terakhir gue berani bilang gue mau jadi apa itu pas sd dan smp. Jawabannya adalah pramugari dan penulis. Oke, pramugari gue coret mengingat gue enggak seantusias itu dan minus mata gue sudah mencapai 4.
Penulis? Gue lagi melakukan ini, sih, tetapi belum spesfik mau jadi penulis seperti apa nantinya.
Ketika gue sma, gue enggak pernah kepikiran sama sekali soal masa depan. Random aja rasanya. Waktu kuliah, gue mulai memikirkan kembali, mau jadi apa gue nanti atau setidaknya, rencana apa saja yang sudah gue susun untuk memiliki kehidupan yang layak dan bermakna?
Kadang, gue merasa masa depan itu omong kosong. Enggak jarang juga bikin gue ketakutan. Meski sesekali indah untuk dibayangkan.
Kalau gue pikirkan, rasanya abu-abu atau karena gue enggak punya ambisi yang tinggi, ya? Enggak, deh! Mimpi gue banyak bahkan cenderung ketinggian. Namun, selama gratis, kenapa enggak?! Siapa tahu banyak di antaranya itu rezeki gue. #anaknyapositif
Daripada gue menuliskan sesuatu yang seringkali masih berubah-ubah. Gue mau menulis pengingat untuk diri sendiri aja, ya!
Hi, mungkin kita belum bertemu atau sebagian sudah kita lalui bersama. Buatku, kamu itu seringkali menakutkan, tetapi membayangkan bagaimana bentukmu kelak itu salah satu kegiatan yang kusuka.
Aku enggak mau menjabarkan di sini apa saja yang aku harapkan darimu, tetapi semoga semua berjalan sesuai rencana, ya? Meski seringkali banyak hal terjadi di luar dugaan.
Semoga pertemuan kita nanti berhasil membuatku menaruh centang di setiap daftar dalam buku catatan yang kupunya.
Akhir-akhir ini lingkungan menunjukkan, kalau bertemu denganmu di bawah usia 30 tahun adalah sebuah kesuksesan. Ah, ini sebuah tekanan sejujurnya. Padahal, bertemu denganmu kapan pun seharusnya tidak menjadi masalah, kan, selama aku terus mengusahakan dan mendoakan?
Semoga kita bertemu secepatnya, ya. Aku pun harus tetap ingat, hidup itu perihal terus bergerak, agar aku tak lama terlena jika bertemu denganmu kelak. Aku, akan berusaha menyusun dan mengusahakan yang terbaik agar kita pantas untuk bertemu.