Akhirnya, gue memberanikan diri untuk mereview buku yang gue baca. Semoga tidak spoiler karena ini pertama kalinya. Long story short, baca Jakarta Sebelum Pagi itu disebabkan oleh salah satu penulis Alternative Universe favorit gue di Twitter. (Kalau kalian mau tahu tulisan-tulisannya, just ask me freely).
Biasanya, gue menganggap tulisan itu cantik ketika sang penulis memilih diksi yang tidak biasa. Buat gue, narasi yang dibuat penulis AU favorit gue ini sangat menarik. Bagaimana dia membangun narasi dengan diksi yang sederhana, tetapi kalimatnya menjadi sangat cantik.
Suatu hari, penulis AU favorit gue ini menjawab pertanyaan tentang buku apa yang paling paling berkesan untuknya. Salah satu jawabannya adalah Jakarta Sebelum Pagi karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. (Setelah selesai membaca, akhirnya rasa penasaran gue terjawab).
Karena gue menganggap penulisan seseorang itu juga terpengaruh dari buku yang dibaca, maka dari itu, pun selagi gue sedang langganan Gramedia Digital, akhirnya gue pilih Jakarta Sebelum Pagi untuk gue baca dan lihat keunikannya.
Review Novel Jakarta Sebelum Pagi
Jadi, novel Jakarta Sebelum Pagi ini menceritakan tokoh bernama Emina yang terobsesi dengan babi setelah membaca Animal Farm. Hampir semua orang dalam hidupnya ia ibaratkan dengan babi. Cerita di mulai setelah dirinya mendapat kiriman balon, bunga, beserta surat setiap hari di balkon apartemennya.
Nissa, sang sahabat yang-tentunya-jauh-lebih-waras menyuruh Emina untuk berhati-hati dengan si stalker. Namun, Emina dengan rasa penasarannya, malah ingin tahu siapa stalker-nya itu. Rasa penasarannya membawa Emina ke sebuah toko bunga dan bertemu dengan Suki, bocah 12 tahun yang sangat dewasa.
Tapi, Suki, sebagai anak kecil, kamu .... benar-benar nggak berpikir seperti anak kecil. Yakin, kamu bukan Benjamin Button betina? - Halaman 163
Pertemuan dengan Suki membawa Emina bertemu dengan Abel, pemuda yang memiliki fobia sentuhan dan suara karena sebuah kejadian di masa lalu. Ternyata, Abel dan Suki ini berhubungan dengan Pak Meneer, tetangga Rumah Para Jompo yang terdiri dari Nenek, Datuk, dan Nin (adik Datuk)-nya Emina.
Surat-surat yang diterima Emina dari sang stalker berisi curahan hati beserta kenangan si penulis surat di Jakarta saat masa lampau. Hubungan Emina dan Abel yang kian mendekat, membuat mereka mendatangi tempat-tempat yang disebutkan pada surat-surat tersebut. Ternyata bukan sekadar surat dan kenangan, surat-surat tersebut mengungkapkan berbagai rahasia; siapa penulis, penerima, dan cerita di baliknya.
Planetarium tempat saya pertama kali mengecup keningmu kini adalah gedung tua yang sudah terlupakan. Tempat-tempat yang dulu kita cintai telah berubah, ditinggalkan, atau semakin dicintai. - Halaman 185
Btw, waktu pertama kali gue baca judul Jakarta Sebelum Pagi, bayangan gue adalah novel tentang kejahatan atau hal-hal aneh yang terjadi di Jakarta ketika waktu subuh. Tenyata, ya, tidak sepenuhnya salah. Karena karakter Abel yang fobia sentuhan dan suara itu membuat dia dan Emina melakukan eksekusi pada dini hari untuk menghindari keramaian dan kebisingan. Jadi, ya, gue paham sekarang.
Gue suka bagaimana sang penulis membangun suasana serta karakter melalui percakapan setiap tokohnya. Seperti si tokoh utama, Emina yang absurd dan to the point dan Nissa dengan otaknya yang waras dan normal seperti kebanyakan orang pada umumnya. Menurut gue, dua karakter ini sangat melengkapi dan ada di dunia nyata.
Jangan cari stalker lo, oke? Promise me, you won't do anything stupid. There's no space for stupid in Jakarta - Halaman 8 & 9
Novel yang berlatar di Jakarta ini juga membuat gue berpikir kalau karakter Suki relate dengan kehidupan. Bagaimana seorang anak dituntut menjadi dewasa sebelum waktunya. Meskipun menghadapi berbagai keadaan dan kondisi yang berbeda. Pun dengan Abel, seseorang yang mengungkapkan perasaannya dengan cara yang bikin geleng-geleng kepala.
Kalau menurut gue, novel ini bukan hanya soal romantisisme dan keabsurdan tentang babi yang bikin gue tertawa setiap membacanya, tetapi ada banyak nilai-nilai yang secara implisit bisa pembaca dapatkan. Mulai dari persoalan keluarga, perasaan yang rumit, menerima seseorang beserta konsekuensinya, belajar melepaskan, dan berdamai dengan masa lalu. Gue takjub, sih, dengan novel ini!
Luka dari masa kecil itu lebih sulit disembuhkan daripada yang kamu dapatkan setelah dewasa. - Halaman 200
Untuk penulisannya, novel ini cukup ringan dan berat bersamaan. Sang penulis sesekali menggunakan pengandaian untuk menggambarkan sesuatu. Gue pun beberapa kali membaca ulang sebuah kalimat agar lebih paham. Btw, novel ini juga membahas tentang teh beserta upacaranya. Ada upacara minum teh di Jepang dan Inggris. Asli. Bagian ini bikin gue penasaran dan bolak-balik ke mesin pencarian untuk mencari info lebih dalam.
Novel Jakarta Sebelum Pagi menjadi karya fiksi terbaik Indonesia 2016 versi majalah Rolling Stone. Kalau kalian suka dengan novel bergenre romantis, komedi, dan misteri, gue sangat menyarankan kalian untuk membaca novel ini. Gue yakin novel ini akan bikin kalian tertawa dan takjub dengan plot yang cukup bikin melongo. Jadi, ya, novel ini sangat worth to read, I guess.
- Judul Buku : Jakarta Sebelum Pagi
- Penulis : Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
- ISBN : 978-602-375-844-9
- Penerbit : Grasindo
- Halaman : 270