Rabu, 30 September 2020
DAY 18: Thirty Facts About Myself
Selasa, 29 September 2020
DAY 17: Ways To Win My Heart
Senin, 28 September 2020
DAY 16: Someone You Miss
Saya merindukan orang itu, seseorang yang mengungkap isi hati dan pikirannya melalui untaian kata dengan lantang. Nampaknya kini ia sedang terlelap, entah kapan akan kembali terbangun. Saya merindukan orang itu, yang mampu memberikan makna dan kesan mendalam di setiap katanya.
Sesekali saya menemuinya di pantulan cermin. Ia penuh semangat dan siap mengungkapkan isi hatinya. Namun, tak jarang ia hilang kepercayaan diri. Kembali lesu dan terlelap. Saya merindukan orang itu dengan diksi dan kosakatanya yang beragam. Terkadang saya ingin memaksanya bangun dan duduk bersamanya.
Kini ia banyak berpikir, banyak mempertimbangkan, dan urung untuk mengungkapkan. Padahal tak ada salahnya beranggapan. Saya merindukan orang itu dan saya membutuhkannya.
Minggu, 27 September 2020
DAY 15: If You Could Run Away, Where Would You Go?
Sabtu, 26 September 2020
DAY 14: Describe Your Style
Jumat, 25 September 2020
DAY 13: Favorite Book
Kamis, 24 September 2020
DAY 12: Favorite TV Series
Rabu, 23 September 2020
DAY 11: Talk About Your Sibling
Selasa, 22 September 2020
DAY 10: Your Best Friend
Senin, 21 September 2020
DAY 9: Write About Happiness
Minggu, 20 September 2020
DAY 8: The Power of Music
Sabtu, 19 September 2020
DAY 7: Favorite Movies
Lady Bird - Greta Gerwig
Little Women - Greta Gerwig
Jumat, 18 September 2020
DAY 6: Single and Happy
Kamis, 17 September 2020
DAY 5: Your Parents
Rabu, 16 September 2020
DAY 4: Places You Want To Visit
Kalau ditanya tentang hal ini, sepertinya daftar tempat yang ingin gue kunjungi seiring berjalannya waktu terus bertambah, deh. Mulai dari tempat-tempat yang masih terjangkau dengan jalur darat hingga harus naik pesawat dan melewati banyak tempat.
Ada satu kota yang muncul ketika gue membaca tema tantangan hari ini. Kota yang selama ini gue simpan dalam kepala sejak duduk di bangku SMP tingkat pertama. Ya, gue tahu kota ini jauh sebelum membaca suatu novel. Nama negaranya pun muncul dalam permainan monopoli. Menjadi salah satu negara yang kalau dipijak pemain, membuat pemiliknya mendapat uang banyak.
Dulu, gue tahunya kota ini menjadi salah satu kota teromantis di dunia. Padahal menurut orang-orang yang pernah ke sana dan travel blogger yang gue ikuti, tidak sedikit pencopetan terjadi di sekitar ikon menara kota tersebut. Namun, tetap tidak menyurutkan niat gue untuk mengunjungi kota yang dijuluki pusat mode dunia.
Menyelami berbagai informasi tentang kota ini membuat gue sadar kalau gue suka dengan bangunan-bangunan tua beserta sejarah di dalamnya. Bahagianya, kota yang ingin gue sambangi suatu hari ini dekat dengan negara-negara lainnya. Negara itu pun tidak kalah akan sejarah dan bangunan tuanya. Ya, sekali mendayung, tiga negara bisa terlampaui kalau jalan-jalan ke sini.
Sepertinya gue harus berterima kasih dengan novel Andrea Hirata yang berjudul Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Mengingat bagaimana Ikal memandangi kotak dengan gambar menara Eiffel pemberian A Ling. Membawa kakinya melangkah keluar dari kota kecil Belitong hingga menempuh pendidikan di Universitas Sorbonne, Prancis.
Hal itu membuat gue penasaran, dan berucap "Menara Eiffel dan Sorbonne itu seperti apa, ya, bentuknya? Pokoknya gue harus ke sana. Sekolah juga apa, ya? Ya, minimal gue ke sana, deh, suatu hari nanti!" dalam hati. Ya, semoga terwujud.
Apakah berhenti di sini? Tentu tidak. Seperti yang gue katakan di atas. Selain negara-negara di Eropa sana, terjun ke dunia K-Pop membuat Korea Selatan dengan lantang masuk ke dalam daftar tempat yang ingin gue kunjungi. Bahkan ini menjadi salah satu rencana tak terduga antara gue dan teman-teman gue yang terjebak dunia K-Pop dan tidak bisa keluar dari sini.
Meskipun belum tentu bertemu anggota GOT7, Seventeen, atau NCT, paling enggak gue bisa bernafas di kota yang sama dengan mereka. #AkibatFangirling
Ada satu kota lagi yang entah kenapa memang punya magis tersendiri. Sebenarnya ini wildest dreams of mine, sih. Entah apa yang gue cari di kota ini. Kalau kata seorang penyanyi, enggak ada yang enggak bisa dilakukan di kota ini. Kota yang lampunya enggak pernah redup.
Dituangkan dalam lagu yang dinyanyikan oleh Alicia Keys dan Jay Z dengan judul Empire State of Mind.
In New York, concrete jungle where dreams are made of
There's nothin' you can't do
Now you're in New York
These streets will make you feel brand new
Big lights will inspire you
Let's hear it for New York
Seru kali, ya, akting menjadi citizens di sana? Enggak ada tujuan liburan tertentu. Berjalan santai di Times Square pas malam atau bersantai di Central Park. Eh, ini terdengar seperti turis pada umumnya, ya?
Ya, sepertinya gue akan tetap menjadi turis pada umumnya. Gue pengin banget ke jembatan Brooklyn. Selain itu, ke Manhattan dan lihat Manhattanhenge. Gue mau lihat matahari di ujung gedung di Manhattan ini karena baca novel Sunshine Becomes You milik Ilana Tan.
Yup, lagi-lagi novel yang menginspirasi tempat-tampat yang ingin gue kunjungi. Namanya juga inspirasi, ya, bisa datang dari mana aja. Gue pengin juga, sih, ke Iceland untuk melihat Aurora dan ke Swiss untuk main salju. Namun, tiga tempat itulah yang bersarang dalam-dalam di kepala gue. Tuh, kan! Semakin dipikirin, semakin banyak tempat yang ingin gue datangi!
Anyway, berhubung di Indonesia enggak ada salju, sepertinya seru, ya, menghabiskan musim dingin di kota-kota tersebut? Gimana? Yang sudah pernah, tolong ceritakan pengalaman kamu ke aku segera.
Selasa, 15 September 2020
DAY 3: A Memory
Sejujurnya, gue selalu lupa kalau gue sedang mengikuti tantangan menulis selama 30 hari. Gue selalu mengingatnya beberapa jam sebelum hari berganti. Ini hari ke-3 dan hal yang harus gue tulis adalah memori. Tangan gue berhenti bergerak saat ingin menulis tema ini. Monolog dengan diri sendiri pun enggak bisa dihindari.
Memori apa yang akan gue kenang dan tulis? Memori sebelah mana yang harus gue buka pintunya? Senang, kah? Sedih, kah? Pahit, kah? Atau yang mana?
Kini mereka menggedor dengan kencang meminta izin untuk keluar. Mengetuk dengan sekuat tenaga ketika mata gue mulai membaca kata "A Memory". Mereka saling unjuk diri siapa yang paling kuat agar dituliskan dalam tantangan hari ini.
Namun, akan berapa kali scroll pembaca gue nanti kalau gue tuangkan semua di sini?
Kalau bisa diutarakan, diri gue hari ini sebagian besar terbentuk karena memori-memori di masa lalu. Seperti kata orang pada umumnya, guru terbaik itu pengalaman. Pengalaman-pengalaman itulah yang kini gue simpan dalam-dalam di kepala.
Seringkali di suatu malam saat mata enggak sanggup terpejam walau lampu telah padam, memori-memori itu muncul, entah untuk menghadirkan senyum atau umpatan kasar karena tindakan bodoh di masa lalu. Kemudian, mengucap dalam hati "Seandainya..." "Ah, kalau saja waktu itu gue..." berkali-kali.
Meski tidak sedikit memori yang membuat kedua sudut bibir gue tertarik ke atas lalu berucap "What have I done to deserve someone like you?", "Do I deserve this happiness?". Memori-memori ini seringkali membuat gue ingin mengulang hari, mengunjungi lagi tempat yang telah gue kunjungi, merasakan lagi apa yang pernah gue rasakan, dan kembali membuat percakapan di kepala "Can we back to that time right now and live in that moment for a while?"
Sayang, memori juga efek magis yang menakutkan; kekosongan. Membuat gue berusaha sekuat tenaga untuk membuang bagian itu. Namun, manusia enggak pernah bisa memilih memori mana yang ingin disimpan dan buang. Semua menjadi satu paket antara satu sama lain yang seringkali datang tanpa persetujuan. Mungkin ini yang namanya kenyataan, enggak selalu menyenangkan.
-
Dear self, I hope you live your life to the fullest, make the best memories, so that your head will be full of the best. To make your lips lift up beautifully and to make tears of joy.With love,
yourself.
Senin, 14 September 2020
DAY 2: Things That Make You Happy
Kalau saja pertanyaan ini sebuah benda, maka akan gue jadikan salah satu jawabannya. Kalau saja waktu adalah sebuah benda, maka juga akan gue pilih sebagai jawabannya.
Namun, yang ditanyakan adalah benda apa yang membuat gue bahagia?
Buku
Sebenarnya banyak sekali hal yang membuat gue bahagia. Buku salah satunya. Gue memilih buku karena gue hobi membaca sejak gue duduk di bangku SMP. Membaca buku itu salah satu cara gue mendapat pandangan baru atas sesuatu. Mendapat cara baru untuk memaknai hal. Membaca buku membuat gue tahu, banyak situasi nyata yang lekat dengan kehidupan kita sehari-sehari, tetapi luput dari pandangan.
Overall, gue suka sama buku yang bergenre slice of life, romantis, dan petualangan. Gue sangat menghindari membaca genre horor karena gue enggak suka membayangkan situasi yang terjadi di buku tersebut. Apakah gue pernah coba? Ya dan gue kapok. Thank you, next!
Makanan dan Minuman
Benda lainnya yang membuat gue senang adalah makanan dan minuman. Kayaknya semua orang dibuat senang dengan dua hal ini. Kalau menurut teman gue, lidah gue itu hanya kenal kata "enak" dan "enak banget". Meskipun gue termasuk yang monoton. Gue akan makan dan minum yang itu-itu saja.
Entah kenapa gue selalu merasa senang kalau ketemu sama makanan. Apalagi kalau seseorang memberikan makanan atau camilan favorit gue. The feeling is really good! It feels like someone is really paying attention to me.
Sayangnya, kalau minuman gue hanya mengenal tiga rasa, kalau enggak coklat dan es teh manis, ya, kopi. Gue tahu, sih, ini enggak sehat. Gue selalu berusaha untuk konsisten agar mengkonsumsi minuman ini hanya dua gelas per hari.
Gue juga enggak bisa kalau enggak minum minuman dingin dalam sehari. Bisa cranky parah! Kalau gue sudah menghabiskan jatah dua gelas sehari itu, gue mengakalinya dengan minum air putih ditambah es batu.
Fun fact, memberikan makanan dan minuman ke orang lain itu membuat hubungan kalian lebih hangat dan akrab, loh!
Make-up
Hal membahagiakan lainnya adalah make-up. Gue sudah tertarik dengan alat untuk merias wajah ini sejak SMA. Waktu gue ikut ekstrakurikuler saman di mana harus dandan, ini menjadi bagian yang menyenangkan meski hati sedang cemas karena akan tampil depan banyak orang.
Mulai dari sana gue mencari tahu apa saja make-up itu. Mulai dari foundation, eyeshadow, blush on, dan sebagainya. Gue mulai suka nonton tutorial make-up, mencari tahu teknik-tekniknya, dan masih banyak lainnya.
Dua hal yang paling gue suka itu lipstik dan eyeshadow. Gue punya belasan koleksi lipstik dan 6 di antaranya dari merek yang sama. Wow, betapa setianya gue kalau sudah suka sesuatu. Untuk eyeshadow, gue suka banget sama style western. Warna eyeshadow dan lipstik yang selalu gue pakai juga yang bold.
Teman gue sudah hafal banget sama style make-up gue. No bold, no Felly.
Handphone
Uang
Minggu, 13 September 2020
DAY 1: Describe Your Personality
Sabtu, 12 September 2020
Review: Snail Truecica Miracle Repair Serum by Some By Mi
Kali ini aku ingin bercerita soal serum yang belakangan ini sedang aku pakai. Aku sudah pakai serum dari Some By Mi ini sekitar 2 minggu.
Apa aja, sih, yang aku rasakan setelah pakai serum ini secara rutin?
Pertama, aku mau membahas soal kondisi kulitku. Kulitku itu berminyak, pori-pori sedikit besar, ada bekas jerawat, dan warna kulit yang tidak merata terutama bagian dahi.
Serum Snail Truecica ini berukuran 50 ml dengan kemasan berwarna merah yang simple dan praktis. Serum ini mengandung 890.000 ppm Black Snail Truecica Complek yang berkhasiat untuk melembabkan dan membantu menghaluskan tekstur kulit.
Sebelum melihat hasilnya, tentu aku ingin tahu terlebih dahulu apakah aku cocok dengan produk ini. Caraku adalah dengan hanya menggunakan serum ini setelah mencuci wajah saat malam hari.
Kulitku itu cepat bereaksi terhadap suatu produk. Voilà ! Ternyata enggak timbul jerawat di kulit wajahku.
Setelah membersihkan wajah dengan micellar water & facial wash, aku aplikasikan Snail Truecica. Aku hanya pakai 1 pump untuk seluruh wajah.
Kesan pertama yang aku rasakan saat pakai serum ini adalah wanginya seperti obat herbal, teksturnya cair namun sedikit lengket, dan cepat meresap di kulit. Hal pertama yang sangat terasa di pagi hari setelah pakai Snail Truecica adalah tidak ada minyak berlebih. I'm surprised! Iya, saat itu aku pakai serum ini tanpa tambahan produk lain.
Setelah 2 minggu lebih pakai Snail Truecica, selain minyak yang sangat terkontrol, terasa kalau warna kulit merata dan tentu bekas jerawat memudar. Wajah jauh lebih halus. Namun, untuk pori-pori tidak ada perubahan yang signifikan.
For your information, adik aku juga pakai serum ini. Kondisi kulit dia adalah berminyak dan bruntusan. Menurutnya, wajah dia jadi tidak terlalu berminyak dan beruntusannya berkurang.
Kesimpulan dari pemakaian rutin selama hampir dua minggu buatku dan adikku adalah Snail Truecica sangat membantu mengontrol minyak di wajah, meratakan warna kulit, dan mengurangi beruntusan.
Kalau ditanya apa kurangnya dari produk ini? Jujur, harganya cukup mahal karena di atas Rp300.000 (Official store Some By Me Indonesia di Shopee). Tetapi banyak juga yang jual di bawah harga itu. Belanja itu emang harus pintar-pintar mencari online shop yang murah dan terpercaya, ya!
Itu dia review Snail Truecica Miracle Repair Serum by Some By Mi dari aku. Secara keseluruhan, aku suka sama produk ini!
Review Drama Korea Crash Landing on You
Hi! Ini pertama kalinya aku menulis soal film yang aku sudah tonton. Sebelumnya aku merasa takut karena takut sok tahu soal dunia perfilman. Padahal, pada akhirnya penonton berhak mengambil kesimpulan dan berkomentar atas film yang sudah ditontonnya.
Ya, sudah. Mari dimulai saja review serial Crash Landing on You dari aku.
Serial ini berjumlah 16 episode dan bisa ditonton di Netflix. Crash Landing on You disutradarai oleh Lee Jeong-hyo. Serial drama romantis ini dibintangi aktor & aktris ternama. Pemeran utamanya adalah Hyun Bin sebagai Ri Jung Hyuk, seorang perwira tinggi di Korea Utara dan Son Ye Jin sebagai Yoon Se Ri, sebagai anak konglomerat di Korea Selatan.
Singkatnya, Yoon Se Ri punya bisnis yang sangat sukses, yaitu Seri’s Choice. Saat itu dia ingin mencoba produk terbarunya dengan main paralayang. Sayangnya, meski sudah diperingati manajernya, bahwa cuaca saat itu buruk, Yoon Se Ri tetap ingin melakukannya.
Angin kencang membawa Yoon Se Ri mendarat di Korea Utara, yang saat itu Kapten Ri sedang bertugas di area Yoon Seri mendarat. Dari sinilah benih-benih cinta mulai tumbuh.
Seharusnya, Kapten Ri melaporkan tentang keberadaan Yoon Se Ri, tetapi dia memutuskan untuk menyembunyikan hal itu. Tentu semua tidak berjalan mulus. Banyak tantangan yang mereka harus hadapi saat ingin memulangkan Yoon Se Ri ke Korea Selatan.
FYI, Kapten Ri adalah seorang pianis yang sekolah di Swiss. Kakaknya juga seorang perwira. Namun, kakaknya meninggal dan membuat Kapten Ri pulang ke Korea Utara dan menjadi seorang perwira, mengubur dalam-dalam mimpinya.
Harus menghadapi kenyataan bahwa kakak tersayangnya meninggal, Kapten Ri bertekad untuk hidup dengan perasaan yang datar, meskipun sebenarnya dia memiliki seorang tunangan bernama Seo Dan, yang diperankan oleh Seo Ji-hye.
Saat di Swiss pun ternyata Yoon Se Ri dan Kapten Ri pernah bertemu, namun tak ada yang saling menyadari soal itu. Kehadiran Yoon Se Ri di Korea Utara mengubah segalanya. Rasanya, Yoon Se Ri dan Kapten Ri memang sudah ditakdirkan untuk bersama, apapun yang terjadi, mereka bersatu kembali.
Sudah, ya, jangan banyak-banyak spoiler-nya. Kalian harus nonton langsung!
Buatku, jalan cerita tentang Crash Landing on You ini cukup ringan. Drama romantis yang mengisahkan sepasang manusia yang saling jatuh cinta namun terhalang oleh negara.
Selain itu, drama ini juga berkaitan dengan keluarga kaya raya dengan perusahaan dan hak warisnya. Banyak, bukan, jalan cerita seperti ini? Serial ini mengambil latar tempat di Korea Selatan, Swiss, dan Mongolia. Soal gambar dan latar tempat, tidak perlu diragukan lagi.
Akting para aktor dan aktris? Wah! Patut diacungi jempol! Meskipun cerita cukup sederhana dan jalan ceritanya mudah ditebak, akting para aktor dan aktris sukses membuat aku terhanyut suasana. Saat adegan romantis, sukses bikin aku malu-malu sendiri. Saat adegan kocak dan canggung, sukses bikin aku ikutan tertawa. Saat adegan haru, sukses juga bikin aku ikutan menangis.
Hal-hal tersirat yang sebenarnya ingin aku bahas dari serial Crash Landing on You ini adalah gambaran betapa enak dan mudahnya hidup kalau kita kaya raya. Banyak hal yang seharusnya tidak bisa dilakukan, jadi bisa dilakukan.
Bagaimana enak dan mudahnya hidup kalau kita memiliki power. Bisa mengatur hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan, jadi bisa dilakukan.
Semua pasti setuju bahwa ketampanan Kapten Ri sungguh memikat hati. Ia tinggal di komplek militer di Korea Utara dan membuat banyak ibu-ibu berbondong-bondong mencari perhatiannya dengan membawa makanan untuk Kapten Ri.
Suatu ketika, Kapten Ri memutuskan untuk pergi ke Swiss lagi dan posisinya diganti oleh bawahannya, yang boleh dikatakan tidak setampan Kapten Ri. Ibu-ibu di komplek itu kecewa dan tak berniat untuk berbaik hati ke kapten yang baru.
Menurutku, ada hal tersirat di sana yang seolah berkata bahwa ketika kamu tampan dan cantik, orang akan menyukaimu dan punya toleransi yang tinggi untukmu.
Seringkali hal ini terjadi di sekitar kita. “Untung dia cakep…”
Ada satu hal menarik buatku dari serial ini. Pertunangan Kapten Ri dan Seo Dan dibatalkan. Seo Dan memutuskan untuk tidak menikah. Apa, ya, yang terjadi kalau perempuan di Indonesia secara gamblang memutuskan hal ini?
Di sini, Ibunya Seo Dan menghargai pilihan Seo Dan untuk itu. Mendukung Seo Dan untuk hidup sesuai dengan keinginannya. Ah, hangatnya hatiku.
Oh, iya. Bicara soal ibu, di serial Crash Landing on You ini juga ditunjukkan bagaimana pada akhirnya orang tua (kebanyakan) akan khawatir tentang kondisi anaknya. Di serial ini lebih banyak ditunjukkan bahwa orang tua yang paling khawatir terhadap anak-anaknya adalah ibu. Woah, banyak sedih dan harunya di adegan-adegan yang berkaitan dengan sosok ibu.
Kesimpulannya adalah aku sangat suka dan menikmati serial drama Crash Landing on You. Jalan cerita yang ringan dengan akting para aktor dan aktris yang ciamik, bikin cerita jadi seru! Is it worth to watch? Kalau kamu suka drama romantis dan ringan, tentu wajib nonton serial drama Crash Landing on You!
Minggu, 06 September 2020
Piknik di Taman Tabebuya Jakarta Selatan & Curahan Hati Manusia
Kalian pasti tahu, kan, piknik ala-ala yang banyak orang-orang lakukan dan posting di Instagram atau Pinterest? Akhirnya gue melakukan hal itu. Berawal dari rencana main yang entah sudah enggak tahu mau ke mana lagi, muncul ide untuk melakukan piknik di taman.
Awalnya kita mau ke Kebun Raya Bogor karena sebelumnya kita sudah pernah jalan-jalan ke sana. Tahu, kan, Kebun Raya Bogor? Pas banget untuk piknik ala-ala. Sayangnya, salah satu teman gue enggak bisa ikut dan kita kekurangan mobil. Sebenarnya bisa, sih, naik KRL, tetapi sebagian besar teman gue enggak mau.
Setelah scroll sana-sini dan berunding panjang, akhirnya kita piknik di Taman Tabebuya yang berada di Jakarta Selatan. Fyi, kita tinggal di daerah Jakarta Barat dan Tangerang. Sebuah usaha besar untuk piknik ala-ala ini.
Oh, iya, gue selalu suka untuk terlibat dalam merencanakan sesuatu apalagi berpergian seperti waktu liburan ke Bandung. Sayangnya, dua hari sebelum pergi tubuh gue enggak bertenaga. Jadi, gue tim ikut ke mana pun hasil diskusinya. Selain itu, kita semua juga kebagian tugas untuk membawa makanan atau barang-barang lucu yang akan menambah estetika piknik nanti. Gue pun kebagian untuk menggoreng Pempek Arjei milik Reyfanny Jullianty.
Gue, Cici, Bunda, dan Reyfanny satu mobil dengan Vinka. Sedangkan Levi dan Ghisanda naik taksi online. One of the good things about my friendship is that general expenses are divided equally. Salah satu hal yang patut disyukuri dalam hidup. Biar semua sama-sama enak. Ini bisa jadi tips untuk kalian kalau mau berpergian bareng teman-teman. Ditotal aja semua lalu bagi rata.
Setelah keluar-masuk beberapa pintu tol dan menyanyikan lagu mulai dari Day6, BTS, ITZY, hingga Jessi, akhirnya kita sampai di Taman Tabebuya. Apa, sih, yang spesial dari Taman Tabebuya? Enggak ada. Hanya taman biasa seperti yang ada di setiap kecamatan atau kelurahan. Bedanya, daerah Jagakarsa entah kenapa masih asri dan adem banget.
Masuk ke Taman Tabebuya itu gratis, enggak dipungut biaya sepeser pun. Sebelum masuk tentu suhu tubuh kita harus dicek dan cuci tangan terlebih dahulu. Dari luar, Taman Tabebuya itu tampak kecil, tetapi ketika sudah masuk, cukup besar dan banyak orang datang ke taman ini untuk olahraga pagi. Iya, kita semua menyaksikan orang-orang pada lari pagi karena kita sudah tiba sekitar pukul 08.00 WIB.
Gue masih heran kenapa bisa kita semua berangkat sepagi itu.
I really want to say kalau Taman Tabebuya itu minim sampah alias bersih terawat, guys. Kita menggelar kain yang-sebenarnya-adalah-taplak-meja di rerumputan hijau enggak jauh dari pintu masuk. Setelah masalah tata letak kain agar estetik selesai, saatnya menata makanan agar terlihat indah di foto.
Okay, everything's fine, all set. Camera, roll, and action!
"Makan dulu atau foto-foto dulu?"
"Foto-foto dulu aja,"
"Sebentar, deh, ini kenapa mereka ke sini?"
"Bun, tolong, dong, Bun!"
"Hush! Hush! Hush! Sana, pergi!"
"Eh, dia ke sini. Aduh, woy, gue takut!"
"Bun, itu kamu doang yang berani, Bun!"
"Siram pakai air!"
"Siram! Siram! Siram!"
"Ah, dia bersin, dong!"
"AAAAA!!!"
Begitulah kira-kira percakapan kita semua satu menit setelah menata semua makanan. Entah apa yang mengundang makhluk yang menurut banyak orang ini lucu ke arah kita. Sampai akhirnya kita sadar bahwa salah satu bahan membuat pempek adalah ikan. Indera penciuman hewan itu tajam memang ada benarnya. Enggak hanya satu, tetapi tiga kucing sekaligus mengganggu ketenangan dan kesenangan kita saat itu.
Masalahnya, segala cara kita lakukan agar makhluk berkaki empat itu pergi, tetapi mereka malah semakin mendekat. Alhasil, cara paling ampuh untuk membuat mereka pergi adalah menghabiskan semua pempek agar enggak ada lagi bau amis.
Sialnya, ketika pempek itu sudah habis bahkan dibawa ke mobil Vinka, tiga makhluk lucu itu tetap berada di sekitar kita. Jadi, kesimpulan piknik ala-ala kita minggu lalu adalah mengusir kucing.
Enggak, deh. Tentu kita tetap foto-foto lucu nan menggemaskan. Sebenarnya enggak ada konsep spesifik untuk baju, tetapi baju yang kita pakai banyak yang senada. Gue satu frame dengan Bunda karena kita menggunakan baju bermotif, lalu Vinka dan Reyfanny dengan baju kuning-oranye, terakhir Levi, Ghisanda, dan Cici dengan baju pink-putihnya.