Saya merindukan orang itu, seseorang yang mengungkap isi hati dan pikirannya melalui untaian kata dengan lantang. Nampaknya kini ia sedang terlelap, entah kapan akan kembali terbangun. Saya merindukan orang itu, yang mampu memberikan makna dan kesan mendalam di setiap katanya.
Sesekali saya menemuinya di pantulan cermin. Ia penuh semangat dan siap mengungkapkan isi hatinya. Namun, tak jarang ia hilang kepercayaan diri. Kembali lesu dan terlelap. Saya merindukan orang itu dengan diksi dan kosakatanya yang beragam. Terkadang saya ingin memaksanya bangun dan duduk bersamanya.
Kini ia banyak berpikir, banyak mempertimbangkan, dan urung untuk mengungkapkan. Padahal tak ada salahnya beranggapan. Saya merindukan orang itu dan saya membutuhkannya.